Nagasari, Kue Tradisional yang Tetap Jadi Primadona di Meja Buka Puasa

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE – Di tengah menjamurnya kue-kue modern dan camilan kekinian, kue tradisional Nagasari tetap menunjukkan pesonanya sebagai salah satu hidangan favorit masyarakat Indonesia, terutama saat bulan Ramadan.

Kue yang terbuat dari campuran tepung beras, tepung tapioka, santan, dan irisan pisang ini seolah tak lekang oleh waktu, bahkan semakin dicari karena kelezatannya yang sederhana namun memikat.

Nagasari dikenal luas sebagai salah satu kue basah tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu. Kue ini mudah ditemui di pasar-pasar tradisional, warung jajanan, maupun penjual takjil dadakan yang muncul saat menjelang berbuka puasa.

Harganya yang terjangkau, biasanya hanya sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000 per buah, membuatnya digemari oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang tua.

Rasa dan Aroma yang Khas

BACA JUGA:Otak-Otak Palembang: Lezatnya Kudapan Ikan untuk Berbuka Puasa

BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan Bukittinggi: 6 Destinasi Wisata Populer untuk Liburan Lebaran

Kelezatan Nagasari terletak pada kombinasi tekstur yang lembut dan rasa manis alami dari pisang.

Saat digigit, lapisan luarnya yang kenyal dan gurih dari campuran tepung serta santan langsung berpadu harmonis dengan manisnya pisang yang matang sempurna.

Biasanya, pisang yang digunakan adalah pisang raja atau pisang kepok yang memiliki rasa manis dan aroma kuat.

Aroma daun pisang yang digunakan sebagai pembungkus pun memberikan sensasi tersendiri.

Ketika dikukus, daun pisang mengeluarkan aroma khas yang membuat siapa pun yang menciumnya langsung teringat suasana rumah, keluarga, dan masa kecil.

BACA JUGA:Martabak Telur: Sajian Khas Palembang yang Lezat untuk Menu Buka Puasa

BACA JUGA:Junglesea: Destinasi Wisata Baru di Lampung yang Menggabungkan Pantai dan Dunia Dinosaurus

Sumber: