Menelusuri Jejak Budaya di Kampung Kapitan: Surga Tersembunyi di Tepi Sungai Musi

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE – Di balik riuhnya kehidupan modern Kota Palembang, terdapat sebuah kawasan yang menyimpan jejak sejarah dan budaya yang begitu kental: Kampung Kapitan.

Terletak di tepi Sungai Musi, kawasan ini bukan sekadar pemukiman biasa, melainkan saksi bisu akulturasi budaya Tionghoa dengan kearifan lokal Palembang yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Kampung Kapitan dikenal sebagai salah satu kawasan bersejarah yang hingga kini masih mempertahankan arsitektur khas rumah-rumah Tionghoa kuno.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan, Kampung Kapitan dulunya merupakan pemukiman masyarakat Tionghoa yang dibentuk pada masa kolonial Belanda.

Nama “Kapitan” sendiri merujuk pada gelar yang diberikan kepada pemimpin komunitas Tionghoa saat itu, yaitu Kapitan Tjoa Ham Hin.

BACA JUGA:Wisata Pantai Lampung Diserbu Warga Sumsel, Antusiasme Liburan Tahun Baru Islam 1444 H Melonjak

BACA JUGA:Pesona Pantai Marina Lampung 2025: Surga Tersembunyi dengan Harga Terjangkau dan Panorama Memukau

Warisan Sejarah yang Masih Terjaga

Setibanya di Kampung Kapitan, pengunjung akan langsung disambut oleh nuansa arsitektur tradisional Tionghoa yang kuat.

Rumah-rumah kayu tua dengan cat merah menyala dan ukiran-ukiran khas Tionghoa berdiri anggun di sepanjang jalan sempit yang menambah kesan historis kawasan ini.

Meski usianya sudah mencapai ratusan tahun, beberapa bangunan masih tampak kokoh dan terawat, menjadi bukti betapa masyarakat setempat menjaga warisan leluhur mereka dengan penuh cinta dan tanggung jawab.

Yang paling menarik, rumah utama yang dulunya merupakan tempat tinggal Kapitan Tjoa kini dijadikan museum mini yang terbuka untuk umum.

BACA JUGA:Burgo Khas Palembang, Takjil Unik Mirip Dadar Gulung dengan Kuah Santan yang Menggoda Selera

BACA JUGA:Pesona Pantai Putra Mutun: Ribuan Pemudik Padati Surga Pasir Putih Saat Lebaran

Sumber: