Intip Yuk! Strategi Penetapan Harga UMKM di 2025: Jangan Asal Murah, Harus Cerdas!

Dengan memberikan batas waktu, UMKM bisa mendorong keputusan pembelian yang cepat dari konsumen. 

Strategi ini juga cocok digunakan saat ingin menghabiskan stok lama atau memperkenalkan produk baru ke pasar. 

Namun, pelaku UMKM harus tetap memperhatikan margin keuntungan agar tetap sehat secara finansial.

2. Bundling Produk: Menambah Nilai, Meningkatkan Penjualan

Teknik product bundling atau penggabungan beberapa produk dalam satu paket harga adalah strategi ampuh untuk meningkatkan penjualan. 

Contohnya, seorang pemilik usaha makanan bisa menawarkan paket nasi ayam + es teh + kerupuk dengan harga lebih murah dibandingkan jika dibeli secara terpisah.

BACA JUGA:Buruan Cek! Inilah Agensi Konten Digital: Bisnis Kreatif yang Kini Jadi Andalan Brand UMKM di Era Digital!

BACA JUGA:Berkat Pemberdayaan BRI, Pengusaha UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor dan Raup Ratusan Juta

Strategi ini menciptakan kesan hemat bagi konsumen, meski sebenarnya keuntungan tetap terjaga karena biaya produksi bisa ditekan lewat efisiensi. 

Selain itu, bundling bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan produk yang kurang populer agar ikut terbawa dalam pembelian.

3. Psikologi Harga: Bermain di Persepsi Konsumen

Pernah melihat harga seperti Rp99.000, Rp199.000, atau Rp9.999? Ini adalah bentuk dari teknik psikologi harga yang terbukti efektif mempengaruhi persepsi konsumen. 

Harga yang sedikit lebih rendah dari angka bulat menciptakan kesan bahwa produk tersebut lebih murah, padahal perbedaannya hanya Rp1.000 atau bahkan Rp1 saja.

BACA JUGA:Pelatihan & Dukungan untuk UMKM melalui Program UMK Academy: Strategi Pertamina Dorong UMKM Naik Kelas!

BACA JUGA:Unici Songket Silungkang: Warisan Budaya yang Mendunia Berkat Inovasi dan Dukungan BRI

Sumber: