Waduh! Sinyal dari Wall Street: Nasdaq & S&P 500 Jatuh, Ekonomi Dunia Masuk Zona Risiko Lho!

Waduh! Sinyal dari Wall Street: Nasdaq & S&P 500 Jatuh, Ekonomi Dunia Masuk Zona Risiko Lho!

Sinyal dari Wall Street-Google : dok net-

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE- Pergerakan pasar keuangan global kembali mengirimkan sinyal kekhawatiran kepada investor di seluruh dunia. 

Dalam penutupan perdagangan terbaru, dua indeks utama Wall Street Nasdaq dan S&P 500 terpantau mengalami penurunan signifikan. 

Koreksi ini bukan hanya mencerminkan ketegangan di pasar saham Amerika Serikat, tetapi juga menjadi barometer kuat bahwa ekonomi dunia tengah memasuki zona risiko yang perlu diwaspadai secara serius.

Nasdaq, yang selama ini identik dengan perusahaan teknologi besar seperti Apple, Microsoft, hingga Tesla, mengalami tekanan hebat akibat kekhawatiran atas suku bunga tinggi yang berkepanjangan serta potensi perlambatan ekonomi global. 

Begitu pula S&P 500, indeks yang merepresentasikan 500 perusahaan besar AS lintas sektor, mengalami pelemahan akibat aksi jual investor yang mencari aset aman di tengah ketidakpastian geopolitik dan data ekonomi yang tidak sesuai ekspektasi.

BACA JUGA:Buruan Cek! Dari Kripto ke Obligasi: Investor Berpaling ke Aset Aman, Safe Haven Digital Gagal?

BACA JUGA:Bikin Geleng Kepala! Bill Ackman: 'Ini Bukan Koreksi Biasa, Tapi Perang Nuklir Ekonomi', Cek Sekarang!

Keterkaitan Pasar Saham dan Aset Kripto

Koreksi di Wall Street ini ternyata tidak berdampak secara terisolasi. 

Di saat bersamaan, pasar aset kripto juga menunjukkan pelemahan signifikan. 

Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lainnya mengalami penurunan tajam, mencerminkan bahwa sentimen negatif global kini menyelimuti berbagai instrumen investasi berisiko. 

Sinyal ini memperlihatkan semakin kuatnya korelasi antara pasar saham dan pasar kripto, di mana tekanan makroekonomi dan kebijakan moneter ketat dari bank sentral turut memukul kedua sektor tersebut secara bersamaan.

Para analis memandang bahwa korelasi ini menjadi bukti bahwa kripto yang dulunya dianggap "aset alternatif yang terpisah" kini telah menjadi bagian dari portofolio investor institusional global. 

BACA JUGA:Cek Yuk! Black Monday Kripto: Bitcoin Tersungkur, Kapitalisasi Pasar Anjlok 7% dalam Sehari Lho!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: