Jangan Remehkan Nyeri Perut Kanan Bawah, Bisa Jadi Alarm Radang Usus Buntu!

“Gejala yang paling umum dan khas pada radang usus buntu adalah nyeri di perut bagian kanan bawah.

Biasanya disertai juga dengan gejala tambahan seperti mual, muntah, demam ringan, dan kadang-kadang buang air besar yang encer,” jelasnya.

Radang usus buntu adalah peradangan pada usus buntu, yaitu organ kecil yang terhubung dengan usus besar.

Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi lebih serius seperti usus buntu pecah (ruptur apendiks) yang berpotensi menyebabkan infeksi menyebar ke seluruh rongga perut atau dikenal dengan istilah peritonitis.

Penyebab dan Faktor Risiko

BACA JUGA:Waspadai Pemanis Buatan, Ahli Gizi Ingatkan Ibu Menyusui untuk Selektif Konsumsi Minuman Manis

BACA JUGA:Rebusan Daun Penurun Darah Tinggi: Solusi Alami yang Patut Dicoba

Penyebab pasti radang usus buntu belum sepenuhnya dipahami, namun ada sejumlah faktor risiko yang diduga kuat berperan.

Salah satunya adalah pola makan rendah serat. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan rendah serat bisa memperlambat pergerakan usus dan meningkatkan risiko penyumbatan pada usus buntu.

“Gaya hidup modern yang serba instan membuat banyak orang mengabaikan pentingnya serat.

Akibatnya, pergerakan usus tidak lancar dan bisa menyebabkan penyumbatan yang menjadi cikal bakal radang usus buntu,” tambah dr. Aru.

Infeksi saluran pencernaan atau adanya benda asing seperti biji-bijian yang tidak tercerna sempurna juga dapat menyumbat rongga usus buntu, memicu infeksi, hingga peradangan.

BACA JUGA:Daun Kelor dan Hipertensi: Terobosan Alami yang Diperkuat Ilmu Kedokteran

BACA JUGA:Tempe Bikin Pintar? Inilah Fakta Ilmiah yang Mengejutkan dari Dapur Indonesia

Diagnosis dan Penanganan

Sumber: