Tren Minum Matcha Setiap Hari: Manfaat Nyata atau Sekadar Gaya?

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Secangkir matcha hijau pekat kini menjadi bintang baru di linimasa media sosial.

Dari #matchamonday di TikTok hingga feed brunch para selebgram, tren “minum matcha setiap hari” melesat bak roket.

Banyak warganet memamerkan ritual pagi mereka—menepuk-nepuk bubuk teh hijau ke dalam mangkuk, menyapu permukaan cairan dengan chasen bambu, lalu meneguknya sambil menuliskan klaim manfaat kesehatan.

Tapi apa kata sains tentang kebiasaan yang tengah digandrungi Gen Z ini?

Tradisi tua yang bersalin rupa

BACA JUGA:Bibir Bawah Sering Kedutan? Ini Penyebab, Solusi, dan Tanda Bahaya yang Perlu Kamu Tahu!

BACA JUGA:Stop Normalisasi Sayur Goreng: Ancaman Tersembunyi di Balik Kelezatan

Matcha bukan sekadar fenomena kekinian.

Di Jepang, teh hijau bubuk ini telah menjadi bagian sakral dari upacara chanoyu selama lebih dari delapan abad.

Keistimewaannya terletak pada cara panen yang dilindungi dari sinar matahari sehingga daun mempertahankan klorofil tinggi dan rasa umami yang lembut.

Proses penggilingan granit yang lambat menghasilkan serbuk halus berwarna giok, jauh berbeda dari daun teh hijau seduh biasa.

“Koktail” nutrisi dalam sendok teh

BACA JUGA:7 Rebusan Penangkal Insomnia: Dari Daun Mint hingga Akar Valerian, Solusi Alami Tidur Nyenyak

BACA JUGA:Karbohidrat Berkualitas Tinggi: 'Rahasia' Awet Muda Menurut Riset Terbaru

Sumber: