Sindrom Patah Hati Lebih Mematikan bagi Pria: Ketika Emosi dan Jantung Saling Bertaut

Hormon ini seharusnya membantu tubuh merespons bahaya dengan meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Namun, dalam jumlah ekstrem, katekolamin justru dapat melumpuhkan sel-sel otot jantung sementara, menyebabkan gangguan serius pada fungsi jantung.

Yang menarik, pria diperkirakan memproduksi katekolamin dalam jumlah lebih banyak daripada wanita saat berada dalam kondisi stres tinggi.

Ini menyebabkan jantung mereka lebih rentan terhadap kerusakan akibat TC.

Sebaliknya, hormon estrogen yang dominan pada wanita terbukti mampu melindungi sistem kardiovaskular dari dampak lonjakan katekolamin.

Estrogen diyakini membantu tubuh mengelola stres dengan lebih stabil, sehingga komplikasi parah bisa dihindari.

BACA JUGA: Nikmatnya Daging Kambing Saat Idul Adha, Tapi Waspada bagi Penderita Hipertensi

BACA JUGA:Waspadai Bahaya Tersembunyi di Balik Kutek: Ini Tips Aman Memilih dan Menggunakannya

Peneliti lain, Dr. Louis Vincent dari University of Miami, yang juga mempelajari perbedaan TC pada pria dan wanita, menambahkan bahwa hormon wanita memberikan efek perlindungan yang tidak dimiliki oleh pria.

Vincent menyebutkan bahwa wanita memiliki sistem hormonal yang lebih siap menghadapi lonjakan emosi, sesuatu yang sangat berharga dalam menjaga kesehatan jantung saat terjadi stres emosional.

Namun permasalahan tidak hanya berhenti pada hormon. Dr. Alejandro Lemor dari University of Mississippi Medical Center menyoroti bahwa banyak pria cenderung mengabaikan gejala awal dan terlambat mencari pertolongan medis.

Ketika gejala seperti nyeri dada, sesak napas, atau jantung berdebar muncul, pria sering kali menganggapnya remeh dan berharap gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.

"Penundaan dalam mencari pertolongan bisa menjadi faktor penting yang meningkatkan risiko kematian," ujar Lemor.

BACA JUGA:Pahitnya Kopi, Pahit Juga Efeknya? Ini Risiko Minum Kopi Hitam Setiap Hari!

BACA JUGA:Waspada! Ini Kesalahan Perawatan yang Sering Bikin Dermatitis Seboroik Kambuh Lagi

Sumber: