Dampak Rilis Laporan Inflasi terhadap Harga Emas dan Implikasinya pada Kebijakan Moneter

Dampak Rilis Laporan Inflasi terhadap Harga Emas dan Implikasinya pada Kebijakan Moneter

Laporan Inflasi terhadap Harga Emas.-foto: dok-

Dampak Rilis Laporan Inflasi terhadap Harga Emas dan Implikasinya pada Kebijakan Moneter

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Rabu, mencatat kerugian untuk sesi ketiga berturut-turut dan menetap di level terendah dalam hampir dua minggu.

Fenomena ini tidak hanya mencerminkan gejolak pasar, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya faktor ekonomi dan moneter global yang dapat mempengaruhi tren harga emas.

Salah satu faktor yang menjadi sorotan adalah perilisan laporan inflasi harga konsumen (CPI) Amerika Serikat untuk bulan Juli.

Pergerakan harga emas selama beberapa sesi perdagangan terakhir telah menjadi perhatian bagi para investor dan analis.

BACA JUGA:Raih Kesempatan Emas! Investasi Asing di Sektor Hotel dan Restoran Indonesia Melesat Tinggi!

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange mengalami penurunan sebesar 0,47%, ditutup pada $1.950,60 per ounce.

Faktor utama yang menjadi fokus dalam konteks ini adalah antisipasi terhadap laporan CPI AS yang dijadwalkan akan dirilis pada Kamis waktu setempat.

Para ekonom yang disurvei oleh Wall Street Journal memperkirakan bahwa harga konsumen AS naik sebesar 0,2% pada bulan Juli, jumlah yang setara dengan kenaikan pada bulan Juni sebelumnya.

Namun, data CPI bulan Juni menunjukkan kenaikan yang lebih lambat dari yang diperkirakan oleh para ekonom, dan hal ini telah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin akan mengurangi kampanye kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang sebelumnya diantisipasi.

BACA JUGA:2 Strategi Pemasaran untuk Menghasilkan Lalu Lintas Berkualitas Tinggi dengan Cepat di Bisnis Online

Kaitannya dengan harga emas, laporan CPI memiliki potensi untuk mempengaruhi sentimen pasar terhadap aset logam mulia ini.

Jika data CPI menunjukkan kenaikan inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, hal ini dapat memicu kekhawatiran bahwa Fed mungkin akan melakukan kenaikan suku bunga lebih agresif guna mengendalikan inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: