Bursa Efek Indonesia (BEI), Daya Tarik Khusus bagi Investor Asing di Asia Tenggara

Bursa Efek Indonesia (BEI), Daya Tarik Khusus bagi Investor Asing di Asia Tenggara

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap berada dalam posisi yang sangat ekspansif di wilayah Asia Tenggara, menarik perhatian investor asing dengan kinerja yang impresif.

Menurut Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas, Bursa Indonesia memiliki posisi yang dominan di kawasan ini.

"Dengan melihat indeks market cap, Bursa Indonesia adalah yang terbesar, bahkan juga dalam hal volume," kata Nafan dalam wawancara pada Selasa (5/9/2023).

Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa hal ini menjadikan Bursa Indonesia sangat menarik bagi investor asing, terutama dengan pertumbuhan ekonomi dan fundamental makro ekonomi Indonesia yang tetap kokoh.

BACA JUGA:Menggali Potensi Keuntungan: Proyeksi Kenaikan IHSG dan Rekomendasi Saham pada 5 September 2023

Dari segi kinerja bursa, Nafan menegaskan bahwa Bursa Indonesia masih terus mengalami ekspansi.

Faktanya, jumlah investor baru dan emiten yang terus bertambah, mencerminkan pertumbuhan yang kuat.

"Hal ini menjadikan kapitalisasi pasar kita terus meningkat," tambah Nafan.

Selain itu, pertumbuhan yang signifikan juga tercermin dalam jumlah emiten baru dan pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Indonesia.

"Bursa kita sekarang menjadi yang terbanyak di kawasan Asean, yang pastinya menarik bagi investor asing untuk mengamati perkembangan bursa di Tanah Air," ujarnya.

BACA JUGA:Optimisme! IHSG untuk Menguat di Atas 7.000, Ini Saham-saham Pilihan Binaartha Sekuritas

Berdasarkan data dari firma audit Deloitte, selama semester I/2023, Indonesia mencatatkan 45 IPO, mengungguli negara-negara tetangga seperti Thailand dengan 18 IPO, Malaysia dengan 16 IPO, Singapura dengan 3 IPO, Filipina dengan 2 IPO, dan Vietnam dengan 2 IPO.

Sumber: