Harga Kripto Mayoritas Merosot, Bitcoin dan Ethereum Melemah Tipis

 

Ronin tetap menjadi salah satu eksploitasi terbesar dalam sejarah platform kripto. Selain itu, FBI memperingatkan bahwa peretas yang terkait dengan Korea Utara berencana untuk mencairkan kripto senilai USD 40 juta.

 

Dugaan Penggunaan Kripto Curian untuk Mendanai Program Nuklir

 

Terkait dengan Korea Utara, telah diberitakan sebelumnya bahwa peretas yang terkait dengan rezim Korea Utara telah menggunakan kripto yang dicuri untuk mendanai program senjata nuklir mereka.

Menurut penelitian, peretas yang berafiliasi dengan Korea Utara telah mencuri lebih dari USD 200 juta atau setara Rp 3 triliun (menggunakan kurs Rp 15.341 per dolar AS) dalam kurun waktu Januari hingga 18 Agustus tahun ini. Hal ini menyumbang lebih dari 20 persen dari total kripto yang dicuri sepanjang tahun ini.

BACA JUGA:Wow! Kriptokurensi Menggantikan Mata Uang Fisik sebagai Uang Digital, Berikut Penjelasanya

TRM Labs, sebuah perusahaan intelijen blockchain, menyatakan bahwa serangan siber terhadap bisnis terkait mata uang kripto yang dilakukan oleh Korea Utara telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini terjadi seiring dengan percepatan program rudal nuklir dan balistik Korea Utara.

 

Dalam sebuah diskusi pada bulan Juni, TRM Labs juga menyoroti bahwa ada pergeseran dari aktivitas tradisional yang menghasilkan pendapatan di Korea Utara ke serangan dunia maya sebagai sumber pendanaan untuk aktivitas proliferasi senjatanya.

 

Chainalysis, perusahaan analisis blockchain, juga telah mencatat bahwa sebagian besar ahli setuju bahwa pemerintah Korea Utara menggunakan aset curian ini untuk mendanai program senjata nuklir mereka.

BACA JUGA:Mengapa SEC Amerika Serikat Tunda Keputusan ETF Bitcoin Spot? Dampaknya pada Harga Bitcoin dan Pasar

Sumber: