Loh Kok Bisa?Peluncuran Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia Malah Tidak Berhasil Memukau Investor Saham

Loh Kok Bisa?Peluncuran Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia Malah Tidak Berhasil Memukau Investor Saham

Seorang tengah mengambil gambar fluktuatifnya kenaikan dan penurunan harga saham-Foto:google/net-

Loh Kok Bisa?Peluncuran Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia Malah Tidak Berhasil Memukau Investor Saham

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Peluncuran Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia oleh pemerintah pada Jumat, 12 September 2023, telah menjadi peristiwa yang diharapkan dapat memacu pertumbuhan industri kelapa sawit dalam negeri.

Namun, kenyataannya, pasar saham perkebunan kelapa sawit di Tanah Air masih belum mampu menunjukkan gejala kebangkitan yang signifikan.

Sentimen bursa baru tersebut tampaknya belum cukup untuk memikat hati para investor saham.

Sejumlah saham perusahaan berbasis kelapa sawit, seperti PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), yang merupakan bagian dari Grup Astra, hanya mengalami kenaikan tipis sebesar 0,34%, dengan harga mencapai Rp7.275 per saham menjelang penutupan sesi I.

Meskipun terdapat kenaikan ini, saham AALI telah mengalami penurunan sebanyak 9% selama setahun terakhir.

BACA JUGA:Kinerja Saham Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk.Sangat Variatif Pasca Perolehan Konsesi Tol JORR-E

Nasib serupa juga dialami oleh saham PT PP London Sumatera Tbk. (LSIP), yang merupakan bagian dari Grup Salim, yang hanya tertahan di level Rp975, dengan koreksi sebesar 3,94% sepanjang tahun ini.

Saham PT Sinar Mas Agro and Technologies Tbk. (SMAR), yang merupakan bagian dari Grup Sinarmas, juga terkoreksi sebesar 0,46%, dengan harga mencapai Rp4.300, dan telah mengalami penurunan hingga 13,13% selama tahun berjalan.

Di sisi lain, saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR), yang dimiliki oleh Grup Jhonlin, justru mengalami kenaikan sebesar 2,2%, dengan harga mencapai Rp186.

Namun, saham CPO ini telah mengalami penurunan mencolok sebesar 41% selama tahun 2023.

BACA JUGA:Widih Ga Nyangka Kiwoom Sekuritas Indonesia Catat Rekor di Kuartal III 2023!

Pemerintah Indonesia berharap bahwa dengan peluncuran Bursa CPO Indonesia, pengusaha kelapa sawit dalam negeri tidak perlu lagi mengacu pada harga yang ditetapkan oleh Bursa CPO Rotterdam dan Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: