Sejarah Desa Rejodadi Banyuasin, Dari Dusun Talang Rejo Menuju Kejayaan dan Kemandirian
Sejarah Desa Rejodadi Banyuasin, Dari Dusun Talang Rejo Menuju Kejayaan dan Kemandirian-foto: google/net-
Sejarah Desa Rejodadi Banyuasin, Dari Dusun Talang Rejo Menuju Kejayaan dan Kemandirian
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Desa Rejodadi, sebagaimana dikenal saat ini, memiliki latar belakang sejarah yang kaya dan membanggakan.
Berakar dari sebuah dusun kecil yang disebut Dusun Talang Rejo, yang sering kali disebut sebagai pondok di tengah kebun, wilayah ini sebelumnya merupakan hutan belantara yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh penduduk.
Mayoritas dari mereka adalah buruh transmigran dari Pulau Jawa yang datang ke Sumatera untuk bekerja di PT. Melania Indonesia.
Selain itu, beberapa di antara mereka datang untuk berkunjung ke sanak saudara dan akhirnya memutuskan untuk menetap, membentuk sebuah komunitas dengan akar budaya Jawa yang kental.
Pada awalnya, Dusun Talang Rejo merupakan bagian dari Wilayah Administratif Desa Mainan.
Namun, seiring dengan pertumbuhan yang semakin padat pada tahun 1972, para pemimpin masyarakat pada masa itu mulai mempertimbangkan untuk memisahkan diri dari Desa Mainan dan membentuk entitas mandiri yang disebut Desa Rejodadi.
Nama Desa Rejodadi diambil dari kata "Rejo" yang berarti makmur dan "Dadi" yang berarti menjadi, secara harfiah bermakna "menjadi makmur".
Nama ini mencerminkan harapan dan doa dari para pendiri Desa untuk membentuk masyarakat yang makmur di bawah sistem pemerintahan yang adil, serta memanfaatkan potensi alam dan manusia yang ada di wilayah Desa Rejodadi.
Dalam proses pembentukan Desa Rejodadi, dua tokoh penting yang membawa perubahan tersebut adalah almarhum Bapak Kasmowijoyo dan almarhum Bapak Joyo Suwarno, yang masing-masing memimpin Dukuh 1 dan Dukuh 2.
Untuk menghormati jasa dan kontribusi mereka dalam merintis pendirian Desa Rejodadi, nama mereka diabadikan sebagai nama jalan utama di kedua Dusun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
