Harga Bitcoin Melonjak hingga Belasan Persen, Apa Akan Ada Sinyal Kenaikan Lebih Lanjut?

Harga Bitcoin Melonjak hingga Belasan Persen, Apa Akan Ada Sinyal Kenaikan Lebih Lanjut?

Harga Bitcoin kembali naik dengan spektakuler, menembus angka lebih dari Rp 548 juta-Foto:google/net-

Harga Bitcoin Melonjak hingga Belasan Persen, Apa Akan Ada Sinyal Kenaikan Lebih Lanjut?

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Harga Bitcoin kembali naik dengan spektakuler, menembus angka lebih dari Rp 548 juta, mengirimkan sinyal kuat bahwa mata uang kripto yang paling terkenal di dunia ini masih memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan.

Kenaikan ini terjadi dalam waktu singkat, menggoyang pasar kripto dan mengejutkan banyak pihak.

Harga Bitcoin mengalami lonjakan sekitar 14 persen dalam waktu singkat, setelah hanya sehari sebelumnya diperdagangkan sekitar Rp 476 juta.

Oscar Darmawan, CEO Indodax, mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama kenaikan ini adalah optimisme yang berkembang terkait persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin dari SEC (Securities and Exchange Commission).

BACA JUGA:Luar Biasa! Mata Uang Kripto XRP Menguat 10,12% dalam Sehari

Menurut Oscar, ETF Bitcoin tidak hanya memiliki potensi untuk mendorong kenaikan harga Bitcoin, tetapi juga dapat membuka pintu bagi aliran modal baru ke pasar kripto.

Hal ini dapat meningkatkan permintaan dari investor dan trader, memicu pertumbuhan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Selain dampak positif pada harga, Oscar juga menyoroti pentingnya reputasi aset kripto dalam konteks ETF Bitcoin.

Ia menjelaskan bahwa dampak dari ETF Bitcoin dapat berlangsung dalam jangka panjang, menciptakan volatilitas yang lebih stabil dan berkelanjutan dalam pasar kripto.

BACA JUGA:Burn Rate SHIB Meningkat, Namun Harga Tetap Terpuruk! Kok Bisa?

Selanjutnya, kenaikan harga Bitcoin juga didorong oleh ekspektasi seputar "halving day" Bitcoin yang diprediksi akan terjadi di tahun depan.

Menurut Oscar, jika reward block dikurangi melalui halving, itu akan membatasi jumlah Bitcoin baru yang masuk ke pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: