Respon Indonesia Terhadap Ancaman Dana Asing: Mengapa Keputusan The Fed Menjadi Sorotan Utama?
Laju IHSG Terkendala Sentimen Global dan Domestik Menanti Kebijakan Pascapemilu dan The Fed-Foto:google/net-
Respon Indonesia Terhadap Ancaman Dana Asing: Mengapa Keputusan The Fed Menjadi Sorotan Utama?
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Bank Sentral Amerika Serikat (AS), juga dikenal sebagai Federal Reserve atau The Fed, telah memberikan sinyal akan kembali menaikkan suku bunga acuannya tahun ini.
Keputusan ini diyakini dapat memicu potensi keluarnya dana asing (capital outflow) dari Indonesia.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengatakan bahwa meskipun The Fed mempertahankan fed fund rate (FFR) pada pertemuan 31 Oktober-1 November 2023, bank sentral AS masih memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,75%.
Keputusan ini akan diambil oleh The Fed jika tingkat inflasi di AS belum memberikan arah yang konsisten menuju target 2%.
BACA JUGA:4 Syarat Monetisasi YouTube di Akhir Tahun 2023 ini, para YouTuber Wajib Tau Lho!
Andry menjelaskan, "Potensi capital outflows memang masih ada dan sangat data driven," dan dana asing yang keluar diperkirakan akan mempengaruhi sejumlah aspek di Indonesia, termasuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, imbal hasil surat utang, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Dia memproyeksikan bahwa rupiah mungkin akan tetap bergerak dalam kisaran Rp15.500-Rp15.900 hingga pertemuan dewan gubernur The Fed (FOMC) pada Desember nanti.
Di sisi lain, Chief Investment Officer Sinarmas Asset Management, Gentra Wira Anjalu, menyatakan bahwa keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga telah mendapat respons positif dari pelaku pasar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 1,64% pada Kamis (2/11/2023), sementara pasar obligasi dengan yield yang signifikan, seperti benchmark SUN 10 tahun, mengalami penurunan dari 7,11% menjadi 6,96%.
BACA JUGA:Federal Reserve Pertahankan Suku Bunga, Wall Street dan IHSG Reaksinya Positifnya!
Genta memproyeksikan bahwa aliran dana asing ke Indonesia akan meningkat karena kekhawatiran mengenai tindakan The Fed telah berkurang.
Dia juga menyebut bahwa situasi rupiah saat ini menjadi lebih kondusif bagi investor asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://sumeksradio.disway.id/