Pilu! Tragedi Nek Atet: Sendirian di Gubuk Tua Hampir 5 Tahun, Hingga Badai Menerjang, Begini Nasibnya!
Tragedi Nek Atet: Sendirian di Gubuk Tua Hampir 5 Tahun, Hingga Badai Menerjang-Foto: bacakoran.co/net-
Pilu! Tragedi Nek Atet: Sendirian di Gubuk Tua Hampir 5 Tahun, Hingga Badai Menerjang, Begini Nasibnya!
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Di sebuah sudut kecil Desa Lesung Batu, Sumatera Selatan, seorang wanita tua yang dijuluki Nek Atet telah bertahan hidup sendirian di gubuk sederhana selama hampir 5 tahun.
Namun, pada Minggu, 5 November 2023, takdir sepertinya telah menentukan nasibnya.
Pada hari itu, badai kencang yang mengamuk merusak gubuk Nek Atet hingga roboh, dan beruntungnya dia masih ada di dalam saat itu.
Sejumlah warga berani menyelamatkannya dari reruntuhan, membuktikan bahwa di tengah kesulitan, kepedulian manusia tetap ada.
Namun, hanya dua hari setelah kejadian tragis itu, pada Selasa, 7 November 2023, Nek Atet menghembuskan nafas terakhirnya.
BACA JUGA:MKMK Tidak Bisa Berbuat Banyak, Hanya Sanksi Etik Para Hakim MK.
Kepala Dusun 4 Desa Lesung Batu, Alen, menjelaskan bahwa Nek Atet dalam kondisi kesehatan yang rapuh, dan tragedi ini tampaknya memperburuk kondisinya secara signifikan.
Seperti yang disampaikan Alen, "Kondisi Nek Atet memang kurang sehat, ditambah kejadian rumah roboh kemarin, tambah shock."
Kejadian ini juga tidak hanya memengaruhi Nek Atet, tetapi juga beberapa warga lain di Desa Lesung Batu dan sekitarnya.
Bencana angin kencang yang melanda Desa tersebut pada hari Minggu, 5 November 2023, menyebabkan kerusakan pada 9 rumah warga, termasuk rumah Nek Atet.
Mayoritas kerusakan terjadi pada atap rumah-rumah tersebut.
BACA JUGA:Dapat!!! Empat Pelaku Perampokan Toko Emas di Pasar Inpres Pendopo, Ini Motifnya...
Anggota Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Lintang Kanan, Empat Lawang, Lepri, menggambarkan kondisi saat badai menerjang, "Sebelum hujan lebat turun sorenya memang angin sangat kencang terjadi di seputaran Lintang Kanan dari pantauan kami cukup banyak yang terdampak."
Selain merusak rumah-rumah, badai kencang tersebut juga memutus pasokan listrik PLN di sebagian besar wilayah, membuat sebagian besar desa di Kabupaten Empat Lawang kehilangan daya listrik.
Bahkan sinyal telekomunikasi juga terdampak, meningkatkan isolasi yang dialami oleh warga di wilayah ini.
Kisah Nek Atet dan bencana angin kencang ini adalah pengingat bahwa di balik bencana alam, ada kisah-kisah keberanian, kepedulian, dan ketabahan.
Tragedi ini mengajarkan kita betapa berharganya kehidupan dan pentingnya untuk selalu bersatu dalam menghadapi cobaan alam yang tak terduga.
Semoga Nek Atet dapat beristirahat dengan tenang, dan warga setempat mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dalam menghadapi masa sulit ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: