Sensasional! 1201 WBP Lapas Kelas IIA Banyuasin Ikuti Kegiatan Skrining Gejala & Intervensi Rontgen Dada

Sensasional! 1201 WBP Lapas Kelas IIA Banyuasin Ikuti Kegiatan Skrining Gejala & Intervensi Rontgen Dada

-Foto: google/net-

Sensasional! 1201 WBP Lapas Kelas IIA Banyuasin Ikuti Kegiatan Skrining Gejala & Intervensi Rontgen Dada

 

SUMEKSRADIONEWSONLINE - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuasin, di bawah naungan Kementerian Hukum dan HAM, telah menjalankan inisiatif yang mencengangkan dengan melaksanakan kegiatan skrining gejala dan intervensi rontgen dada kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Rabu, 15 November.

Kegiatan ini bukan hanya mencerminkan tanggung jawab lapas terhadap keamanan dan kesejahteraan warga binaan, tetapi juga menciptakan langkah proaktif untuk mencegah penyebaran penyakit menular, terutama Tuberculosis (TBC), di dalam lingkungan penjara.

Sebanyak 1201 WBP di Lapas Kelas IIA Banyuasin dipilih secara acak dan secara bertahap menjalani pemeriksaan kesehatan selama enam hari.

Proses pendataan, pengecekan rontgen dada, dan penjelasan hasil oleh tenaga medis menjadi bagian integral dari kegiatan ini.

BACA JUGA:Dibalik Remang-Remang! Sepasang Remaja & Senjata Tajam Ditemukan dalam Operasi PEKAT di Pulo Mas, Empat Lawang

Dalam upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan penyakit menular, tim medis lapas dibantu oleh tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan.

Kolaborasi ini memberikan dimensi lebih lanjut pada kegiatan tersebut, menggambarkan sinergi antara sektor pemerintah yang berbeda untuk mencapai tujuan kesehatan publik.

Inisiatif ini didorong oleh Surat Edaran Direktur Kesehatan dan Perawatan Rehabilitasi Ditjen Pemasyarakatan RI No. PAS.06-PK.06.07-710, yang mengamanatkan skrining TBC dengan intervensi rontgen dada sebagai langkah proaktif dalam mengoptimalkan deteksi dini kasus TBC.

Langkah ini memiliki relevansi khusus dalam konteks lingkungan penjara, di mana over kapasitas dapat menjadi sumber masalah kesehatan masyarakat yang serius.

BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Ikuti Launching Aplikasi Si MONALISA Sukseskan Pemilu 2024

Kepala Lapas Kelas IIA Banyuasin, Jhonny Hermawan Gultom, memberikan pemahaman yang mendalam tentang tujuan kegiatan ini.

Ia menyatakan bahwa kegiatan skrining kesehatan ini bukan hanya tentang mengidentifikasi kasus TBC, tetapi juga sebagai bagian dari strategi deteksi dini untuk penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan paru-paru.

Dalam konteks ini, kegiatan ini tidak hanya bersifat kuratif tetapi juga bersifat preventif, memberikan pendekatan holistik terhadap kesehatan warga binaan.

Proses skrining tersebut tidak hanya mencakup pemeriksaan fisik melalui rontgen dada, tetapi juga melibatkan interaksi antara tenaga medis dan WBP.

Proses pendataan dan penjelasan hasil rontgen memberikan kesempatan bagi WBP untuk mendiskusikan masalah kesehatan mereka secara langsung dengan para ahli medis.

BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Berkomitmen Optimalkan Kebijakan Pendapatan daerah dan Anggaran Belanja Daerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: