Innalilahi, Korban Tewas Palestina Capai 12.300 Jiwa. Bisa Campai Lebih Lagi Karena Hambatan Bantuan.

Innalilahi, Korban Tewas Palestina Capai 12.300 Jiwa. Bisa Campai Lebih Lagi Karena Hambatan Bantuan.

Korban perang terus berjatuhan akibat perang Hamas dan israel-Foto.net-

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE-Pemerintah Hamas mengungkap jumlah korban tewas akibat pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas di wilayah Gaza telah mencapai 12.300 orang. Angka itu terhitung sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.

 

Kantor berita Agence France-Presse (AFP) Senin (17/25), Pemerintah Hamas mengatakan jumlah korban tewas 12.300 itu terdiri dari 5.000 anak-anak. Tak hanya itu, 3.300 korban jiwa lainnya merupakan perempuan.

 

Sebelumnya kementerian kesehatan Hamas menyatakan tak bisa lagi memberikan data pasti karena peperangan yang semakin menguat menghambat penemuan mayat-mayat.

BACA JUGA:Buka Asa Lolos ke 12 Besar, Sriwijaya FC Lupakan Masa Lalu

Kementerian kesehatan Hamas juga sudah menyatakan lebih dari 80 orang terbunuh pada Sabtu usai Israel mengirim serangan ke pemukiman di area utara Gaza, termasuk ke sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digunakan sebagai tempat perlindungan para pengungsi.

 

Setidaknya 50 orang terbunuh dari serangan ke sekolah Al-Fakhura yang dikelola PBB. Serangan berbeda pada Sabtu menghantam bangunan di pengungsian Jabalia dan menewaskan 32 orang dari keluarga yang sama. Sebanyak 19 orang di antaranya anak-anak.

BACA JUGA:Rupiah Senin Siang Melemah ke Rp15.414/USD; Dollar di Asia Terkoreksi ke 11 Minggu Terendah

Menurut data PBB sekitar 1,6 juta orang menjadi pengungsi di dalam Jalur Gaza selama enam pekan peperangan. Israel sudah mengatakan pada warga Palestina agar pergi dari utara Gaza untuk keselamatan, namun serangan udara terus dilakukan.

 

Pada Sabtu ratusan orang berjalan kaki melarikan diri setelah tentara Israel memerintahkan evakuasi fasilitas rumah sakit yang menaungi total sekitar 2.000 orang.

BACA JUGA:Rupiah Senin Siang Melemah ke Rp15.414/USD; Dollar di Asia Terkoreksi ke 11 Minggu Terendah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: