Indonesia Kecam Serangan Rumah Sakit. Apapun Alasannya. Tak DiGubris Israel. Ini Alasan Militer Israel...

Indonesia Kecam Serangan Rumah Sakit. Apapun Alasannya. Tak DiGubris Israel. Ini Alasan Militer Israel...

PANIK MASSAL : Warga Israel kian panik setelah rumah sakit Indonesia di Gaza jadi bulan bulanan seranga Israel.-Foto : Net-

 

"Serangan terhadap rumah sakit menunjukkan kepada masyarakat bahwa tidak ada tempat yang aman bagi (warga Palestina)," kata Rahman, seperti dikutip Al Jazeera, menambahkan bahwa Israel bertindak dengan "impunitas total".

 

Tahani Mustafa, analis senior Palestina di International Crisis Group, mengatakan tindakan yang membuat warga Palestina merasa tidak aman di setiap fasilitas di Jalur Gaza adalah untuk memadamkan segala bentuk perlawanan.

BACA JUGA:Gak Ada Matinya!

"Ini adalah bagian dari pola pelecehan yang sudah berlangsung lama terhadap staf dan layanan medis, di mana Israel menunjukkan kepada warga Palestina bahwa tidak ada seorang pun dan tidak ada ruang yang aman," kata Mustafa.

 

"Ini adalah upaya sistematis untuk mengintimidasi penduduk lokal dan melemahkan keinginan mereka untuk melawan," tambahnya.

 

Analis tersebut menyebut sepanjang perang, Israel telah menargetkan sejumlah ambulans dan fasilitas medis di Tepi Barat dan Gaza, mengklaim bahwa pejuang Palestina menggunakannya untuk bergerak dan berlindung, tanpa memberikan bukti atas klaim tersebut.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Gaji UMP SUMSEL 2024 Naik Seperti 9 Daerah Lainnya Mesti Semangat Kerja Nih! Ini Besarannya

Lampu Hijau dari Amerika

Israel juga menargetkan bangunan-bangunan sipil seperti rumah sakit karena mereka dapat lolos dari serangan tersebut. Hal ini dikatakan Trita Parsi, wakil presiden eksekutif di Quincy Institute for Responsible Statecraft yang berkantor pusat di Washington.

 

"Satu-satunya pengawasan dan batasan yang penting adalah yang datang dari Amerika Serikat," kata Parsi. "Perhitungan Israel adalah bahwa kemarahan internasional tidak menjadi masalah selama Amerika Serikat menolak membatasi tindakan Israel."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: