Kedalaman 75 Meter! Rakihan, Terbesar Ke-2 di OKU Selatan, Menonjol Setelah Danau Ranau, Ada Cerita Naga Emas!

Dipercaya oleh masyarakat setempat, kedua danau ini dihubungkan oleh sungai di bawah tanah, menciptakan kesan bahwa keduanya masih bersenyawa.

Nama "Rakihan" diambil dari leluhur setempat, yaitu Syech Saidi Rakihan.

Terletak di Desa Ulu Danau, sekitar 2 km dari Desa Muara Sindang, Kecamatan Sindang Danau, danau ini memiliki luas sekitar 3 hektar dengan kedalaman sekitar 75 meter.

BACA JUGA:Melacak Jejak Sejarah Asal-Usul Tanjung Enim, Kota di Semenanjung Air yang Bening

Perjalanan dari Kota Muaradua, Ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, menuju Danau Rakihan memakan waktu sekitar 2 jam.

Keberadaan danau ini masih menyimpan kekuatan mistis, terkait dengan sosok Puyang Janggut Abang atau Syech Saidi Rakihan, yang konon memiliki sepasang Naga Emas sebagai peliharaan.

Mitos tentang naga-naga ini menambah nuansa magis dan mistis di sekitar danau.

Naga tersebut dikisahkan selalu berpindah antara Danau Rakihan dan Danau Ranau di perbatasan Kabupaten OKU Selatan dengan Lampung Barat.

Salah satu daya tarik lain dari Danau Rakihan adalah perubahan warna airnya yang sering terjadi, terutama saat musim belerang.

BACA JUGA:Ada Jejak Arkeologis, Temuan Barang Antik dan Unik dari Permukiman Bayung Lencir Musi Banyuasin Ini?

Air danau yang mengandung belerang ini memberikan efek perubahan warna, menciptakan pemandangan yang memukau.

Selama musim belerang, ikan mujair yang hidup di danau sering kali mudah ditangkap oleh warga setempat, sehingga harga ikan menjadi lebih terjangkau.

Nurmi, seorang warga Muara Sindang, menjelaskan bahwa musim belerang terjadi sekali setahun.

Selain ikan mujair, danau ini juga menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan lain, seperti nila dan ikan emas.

Warga setempat bahkan mulai membudidayakan ikan-ikan ini dengan cara memasang jaring terapung di danau.

Sumber: