Sejarah Pasar 16 Ilir Palembang! Pasar Tradisional Tertua di Pinggir Sungai Musi, Ini Ceritanya !

Sejarah Pasar 16 Ilir Palembang! Pasar Tradisional Tertua di Pinggir Sungai Musi, Ini Ceritanya !

Gambar Pasar 16 Ilir Palembang dahulu!-foto: google/net-

Masyarakat mulai merasakan kemajuan ekonomi, yang semakin meningkat setelah tahun 1920.

Tingkat perdagangan yang tinggi juga tercermin dari sejarah pemindahan pelabuhan di Palembang pada masa penjajahan Belanda.

BACA JUGA:Terletak di Margasana: Saksi Bisu Peradaban Kesultanan Banten. Ungkap Keindahan & Sejarah Danau Tasikardi

Dengan kejatuhan Kesultanan Palembang Darussalam, Belanda membangun pelabuhan Boom Jeti di depan Benteng Kuto Besak, yang kemudian menjadi Perbekalan dan Angkutan Kodam II Sriwijaya.

Pada tahun 1914, pelabuhan dipindahkan ke muara Sungai Rendang, yang sekarang dikenal sebagai Gudang Garam.

Perkembangan perdagangan ekspor dan impor di Palembang terlihat dari total jumlah kapal dan volume barang di dua pelabuhan tersebut pada periode yang berbeda.

Pada tahun 1880, Boom Jeti mencatat 177 kapal dengan volume barang 30.330 meter kubik.

BACA JUGA:Perang Palembang 5 Hari 5 Malam, Sejarah Sengit Kota Sriwijaya yang Bertahan Selama 1.392 Tahun! ini Ceritanya

Sementara pada tahun 1929, jumlah kapal mencapai 1.559 unit dengan barang sebanyak 4.050.408 meter kubik.

Pasar 16 Ilir menjadi pusat distribusi utama bagi barang-barang tersebut, menjadi faktor kunci dalam pertumbuhan pesat kawasan ini.

Hingga saat ini, Pasar 16 Ilir tetap menjadi pusat perhatian dalam aktivitas perekonomian di Sumatera Selatan.

Meskipun supermarket modern telah bermunculan, pesona pasar tradisional ini tetap tidak tergantikan.

BACA JUGA:Perang Palembang 5 Hari 5 Malam, Sejarah Sengit Kota Sriwijaya yang Bertahan Selama 1.392 Tahun! ini Ceritanya

Pasar 16 Ilir tetap menjadi tempat acuan bagi masyarakat Palembang yang mencari kebutuhan hidup dan kegiatan komersial lainnya.

Dengan sejarahnya yang kaya dan peranannya yang masih signifikan hingga saat ini, Pasar 16 Ilir tidak hanya menjadi tempat bertransaksi tetapi juga menjadi ikon kota Palembang yang patut dikunjungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: