Unik! Kisah Sayembara Desain di Masjid Raya Sumatera Barat, 323 Peserta ikut dari Berbagai Negara !

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Masjid Raya Sumatera Barat (MR-SB) telah menjadi ikon kebanggaan masyarakat Sumatera Barat sejak selesainya pembangunannya pada 4 Januari 2019.

Dengan luas sekitar 4.430 meter persegi, masjid yang terletak di Jalan Chatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang ini memulai perjalanan konstruksinya dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007.

Proses pembangunan ini melibatkan dana sekitar Rp325–330 miliar, sebagian besar berasal dari APBD Sumatera Barat.

Awalnya direncanakan dengan biaya Rp600 miliar karena perancangannya didesain dengan konstruksi tahan gempa, namun terjadi pemangkasan anggaran pada 2015 setelah gempa bumi melanda pada 2009.

BACA JUGA:Cerita Sungai Musi Palembang! Misteri Antu Banyu sampai Tempat Tinggal Naga, Cerita Unik di Sumatera Selatan!

Kerajaan Arab Saudi sebelumnya telah mengirim bantuan sekitar Rp500 miliar untuk pembangunan masjid, namun peruntukan bantuan tersebut dialihkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.

Akibat pemangkasan anggaran, desain masjid mengalami perubahan signifikan di tengah jalan, termasuk pengurangan jumlah menara dari empat menjadi satu.

Pada tahap awal, desain MR-SB akan melibatkan empat menara, namun dengan berbagai kendala, perubahan tersebut tidak hanya mencakup aspek estetika tetapi juga struktural.

Polemik seputar desain masjid mencuat ketika DPRD Sumatera Barat menyuarakan ketidaklaziman desain karena tidak memiliki kubah.

BACA JUGA:Mengarungi Misteri Antu Banyu! Jejak Mistis Sungai Musi yang Menyentuh Jiwanya Palembang

Kritik tersebut mengakibatkan tertundanya pelaksanaan pembangunan masjid.

Namun, polemik mereda setelah terjadinya gempa bumi pada 13 September 2007, yang mengubah fokus publik dan membuka jalan bagi peletakan batu pertama pembangunan MR-SB.

Sebagai bagian dari proses perancangan dan pemilihan desain, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggelar sayembara dengan tujuan untuk mendapatkan rancangan masjid yang representatif.

Sayembara ini diikuti oleh 323 peserta dari berbagai negara, menarik perhatian para arsitek dan perancang dari seluruh Indonesia.

Sumber: