Anies Baswedan dan Cak Imin Dorong BUMN Melantai di BEI untuk Dongkrak Kapitalisasi Pasar!
Anies Baswedan dan Cak Imin Capres 01 Dorong BUMN Melantai di BEI untuk Dongkrak Kapitalisasi Pasar!-Foto:google/net-
Anies Baswedan dan Cak Imin Dorong BUMN Melantai di BEI untuk Dongkrak Kapitalisasi Pasar!
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, mengumumkan niat mereka untuk mendorong perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tim Ekonomi Anies-Cak Imin, yang diwakili oleh Wijayanto Samirin, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk meningkatkan kapitalisasi pasar.
Salah satu cara yang mereka ajukan adalah melalui initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana.
Wijayanto Samirin menegaskan pentingnya mendorong BUMN untuk go public dengan memberikan kemudahan, termasuk insentif perpajakan, kepada perusahaan-perusahaan joint venture (JV).
BACA JUGA:IHSG Diperkirakan Konsolidasi, Rekomendasi Saham Untuk Senin Ini!
Namun, dia menambahkan bahwa sebelum mendapatkan fasilitas tersebut, perusahaan-perusahaan tersebut harus memastikan adanya komitmen untuk melaksanakan IPO.
"Dari sisi supply side, BUMN kita dorong untuk go public, perusahaan-perusahaan JV yang mereka datang mendapatkan kemudahan pajak dan lain sebagainya, sebelum mereka mendapatkan kemudahan itu harus kita pastikan mereka ada komitmen untuk IPO," ujar Wijayanto dalam Dialog Arah Kebijakan Investasi dan Pasar Modal 2024-2029 pada Senin, (8/1/2024).
Wijayanto juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara peran BUMN dan perusahaan swasta di pasar.
Pemerintah perlu memastikan agar perusahaan BUMN yang telah go public tidak mendominasi, dan memberikan ruang yang cukup bagi perusahaan swasta untuk berkembang.
BACA JUGA:Kilau Emas Antam Bersinar di Pasar: Harga Naik, Transaksi Buyback Juga Meroket!
Lebih lanjut, Wijayanto mengingatkan bahwa pemerintah harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap nilai perusahaan atau enterprise value (EV) calon emiten BUMN sebelum melaksanakan IPO.
Hal ini melibatkan aspek-aspek seperti kapitalisasi pasar, utang jangka pendek dan jangka panjang, serta keadaan keuangan umum perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: