Bahaya Kerusakan Sendi dan Penurunan Kepadatan Tulang: Ancaman Serius di Usia Lanjut

Minggu 16-02-2025,11:47 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

Selain itu, gaya hidup yang kurang aktif juga menjadi faktor risiko utama dalam mempercepat kerusakan sendi.

Kebiasaan duduk terlalu lama tanpa disertai aktivitas fisik dapat melemahkan otot yang menopang sendi, sehingga meningkatkan beban yang diterima oleh sendi.

Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk tetap bergerak dan menjaga kebugaran fisik.

Penurunan Kepadatan Tulang dan Risiko Osteoporosis

BACA JUGA:Tomat: Buah Sehat yang Bisa Memicu GERD jika Dikonsumsi Berlebihan

BACA JUGA:Nanas dan Limau Gedang: Segar tapi Berisiko bagi Pengidap GERD

Selain masalah sendi, kepadatan tulang juga cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Tulang yang kehilangan kepadatannya akan menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap patah tulang. Osteoporosis adalah kondisi yang sering menyerang lansia, terutama wanita pascamenopause.

Penyebab utamanya adalah berkurangnya kadar estrogen yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan pembentukan dan penguraian tulang.

Menurut World Health Organization (WHO), osteoporosis menjadi penyebab utama patah tulang pada orang lanjut usia, terutama di bagian pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang.

Patah tulang akibat osteoporosis tidak hanya menyebabkan nyeri berkepanjangan tetapi juga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.

BACA JUGA:Jeruk dan Lemon: Buah Asam yang Wajib Dihindari Pengidap GERD

BACA JUGA:Mengapa Buah Bisa Memicu GERD? Kenali Penyebabnya

Dalam banyak kasus, lansia yang mengalami patah tulang akibat osteoporosis membutuhkan perawatan medis jangka panjang dan bahkan berisiko mengalami kecacatan permanen.

Selain faktor hormonal, pola makan yang buruk juga turut berkontribusi terhadap penurunan kepadatan tulang.

Kurangnya asupan kalsium dan vitamin D dapat mempercepat pengeroposan tulang.

Kategori :