Tak heran jika lansia yang rutin mengonsumsi 100 gram tempe setiap hari selama enam bulan mengalami peningkatan daya ingat dan konsentrasi.
Bukan Hanya untuk Lansia, Tapi Juga untuk Semua
Meskipun studi ini fokus pada kelompok lansia, manfaat dari konsumsi tempe juga bisa dirasakan oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Fungsi kognitif bukan hanya penting saat usia lanjut, tapi juga sangat krusial dalam masa pertumbuhan anak serta bagi pekerja yang dituntut berpikir cepat dan fokus tinggi.
BACA JUGA:Tak Harus Kalap Saat Berbuka: Tips Menjaga Porsi Makan Ideal
BACA JUGA:Berbuka Bernutrisi: Menyambut Maghrib dengan Sehat dan Bertenaga
Bayangkan jika sejak kecil anak-anak kita dibiasakan makan tempe sebagai bagian dari menu harian mereka.
Kita tidak hanya menghemat pengeluaran, tapi juga sedang membangun generasi yang lebih cerdas dan sehat secara mental.
Makanan Lokal, Solusi Global
Yang membuat penemuan ini makin membanggakan adalah kenyataan bahwa makanan-makanan ini merupakan warisan kuliner Indonesia.
Tempe, oncom, dan terasi bukanlah produk impor mahal, melainkan hasil fermentasi tradisional yang telah lama dikonsumsi masyarakat kita.
Oncom, yang banyak ditemui di Jawa Barat, dan terasi, yang menjadi bahan wajib dalam banyak sambal Nusantara, ternyata punya kandungan bakteri baik yang sebanding dengan tempe.
BACA JUGA:Inilah Pentingnya Menjaga Pola Tidur dan Olahraga Selama Ramadhan untuk Kesehatan Optimal
BACA JUGA:Tetap Segar dan Bugar: Pentingnya Minum Air Putih dan Menghindari Kafein Saat Berpuasa
Jadi, tidak ada alasan untuk tidak memasukkan makanan ini dalam pola makan sehat harian.
Lebih jauh lagi, tim peneliti dari Unika Atma Jaya bahkan sedang mengembangkan bentuk suplemen dari bakteri baik tersebut dalam bentuk bubuk atau minuman.