Laju IHSG Terkendala Sentimen Global dan Domestik: Menanti Kebijakan Pascapemilu dan The Fed

Sentimen global, terutama kebijakan suku bunga The Fed, juga menjadi faktor penggerak IHSG.

Steven Gunawan menekankan bahwa keputusan suku bunga The Fed akan memiliki dampak besar terhadap IHSG, dengan prediksi support terendah di level 6.900 hingga 7.070.

BACA JUGA:Daftar 45 Emiten Berpotensi Delisting Periode 1 Januari 2023 - 22 Januari 2024

Selain itu, data ekonomi penting dari Amerika yang akan dirilis hari Kamis dan Jumat juga menjadi fokus pelaku pasar.

Hadi Soegiarto, Head of Research CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, menambahkan bahwa kondisi politik yang ramai belum memberikan dampak signifikan pada pergerakan IHSG.

Pelaku pasar masih menunggu perkembangan lebih lanjut, terutama terkait kebijakan suku bunga The Fed.

Hadi menyebut bahwa belum ada katalis dari dalam negeri yang dapat mempengaruhi IHSG, dan proyeksi penurunan suku bunga The Fed menjadi salah satu faktor utama pelemahan IHSG.

BACA JUGA:Gejolak Delisting di Bursa Efek Indonesia: Investor Khawatir, BEI Siap Terapkan Revisi Aturan

Meskipun arus jual investor asing mencapai Rp2,4 triliun dalam sepekan terakhir, Hadi berpendapat bahwa ini bukan akibat pengaruh Pemilu.

Dia menegaskan bahwa asing sempat rally di pasar modal Indonesia pada Oktober-Januari, namun ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang berubah menjadi lebih lambat menyebabkan pelemahan IHSG.

Investment Consultant Reliance Sekuritas, Reza Priyambada, menyoroti bahwa sentimen politik hanyalah sesaat, dan pergerakan IHSG lebih dipengaruhi oleh kurangnya sentimen positif dalam beberapa waktu terakhir.

Reza menekankan bahwa pelaku pasar perlu melihat lebih jauh ke depan, dan pelemahan IHSG saat ini bersamaan dengan pelemahan nilai tukar rupiah, meskipun terdapat kabar positif mengenai kenaikan foreign direct investment.

Sumber: