Saham Blue Chip di Bawah Tekanan! Analis Menganalisis Prospek Investasi

Saham Blue Chip di Bawah Tekanan! Analis Menganalisis Prospek Investasi

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Beberapa saham dalam Indeks LQ45 mengalami penurunan harga sejak awal tahun, menciptakan peluang menarik bagi investor yang cermat.

Saham-saham seperti BRPT, ASII, dan AMRT telah mencatat penurunan yang signifikan.

Martha Christina, Head of Investor Information di Mirae Asset Sekuritas, mengungkapkan bahwa penurunan ini terkait dengan ekspektasi perlambatan atau penurunan kinerja perusahaan selama tahun 2023, dengan antisipasi hambatan lebih lanjut pada tahun 2024.

"Ada ekspektasi bahwa pada 2024 akan ada banyak hambatan, sehingga membuat kinerja saham-saham tersebut kembali terhambat," kata Martha pada Selasa (6/2/2024).

BACA JUGA:IHSG Diprediksi Bergerak Sideways Menyusul Realisasi Pertumbuhan Ekonomi

Martha menekankan pentingnya melihat ke depan dan mempertimbangkan prospek masa depan ketika membeli saham-saham blue chip yang mengalami penurunan.

Pelemahan harga sering kali mencerminkan penurunan kinerja, tetapi Martha menyarankan untuk memperhatikan valuasi dan prospek ke depan.

Salah satu saham yang menarik perhatian Mirae Asset Sekuritas adalah AMRT, yang meskipun turun 11,26% year to date (YTD), masih dianggap menarik karena valuasinya yang atraktif.

"Namun, penurunan harga ini membuat valuasi AMRT menjadi atraktif," ungkap Martha. Target harga yang diberikan oleh Mirae Asset Sekuritas untuk saham AMRT adalah Rp3.200.

BACA JUGA:GoTo Gojek Tokopedia Catat Kinerja Memukau dan Jalin Kerjasama Canggih dengan TikTok!

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment di Pilarmas Investindo Sekuritas, setuju bahwa saham AMRT memiliki fundamental yang baik meskipun mengalami penurunan.

Nico melihat potensi sentimen positif dari pemilu sebagai peluang bagi saham AMRT.

Sumber: