Target Proaktif! Pemerintah Banyuasin Sasar 2.459 Unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

Dengan kerjasama yang solid antara semua pihak, diharapkan target untuk menuntaskan RTLH ini dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Melalui upaya yang sungguh-sungguh dan kolaboratif ini, Pemerintah Banyuasin berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih layak dan nyaman bagi seluruh masyarakatnya.

BACA JUGA:Mengatasi Resiko Stunting Pj. Bupati Banyuasin Ajak Orang Tua Perhatikan Pola Makan Anak

Program ini tidak hanya akan memberikan manfaat langsung bagi mereka yang mendapatkan bantuan,

tetapi juga akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup dan pembangunan sosial ekonomi di Kabupaten Banyuasin secara keseluruhan.

Pencegahan stunting (kekurangan gizi kronis pada anak) dan rumah tidak layak huni (RTLH) memiliki beberapa alasan yang sangat penting:

1. Kesejahteraan Masyarakat. Stunting dan tinggal di RTLH dapat memengaruhi kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Bagikan Susu dan Pangan Gizi di Sukamoro Ini Pesannya Cegah Stunting! Banyuasin Sehat!

Anak-anak yang mengalami stunting rentan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, sehingga mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup mereka di masa depan.

Sementara itu, tinggal di RTLH dapat mengakibatkan kondisi lingkungan yang tidak sehat dan tidak aman bagi penghuninya, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan.

2. Investasi Masa Depan. Pencegahan stunting dan perbaikan kondisi perumahan merupakan investasi jangka panjang dalam masa depan bangsa.

Anak-anak yang tumbuh dengan baik dan sehat memiliki potensi untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif dan berkontribusi positif dalam pembangunan negara.

BACA JUGA:Pj. Ketua TP PKK Banyuasin Monitor Posyandu Az-Zahroh untuk Cegah Stunting

Rumah yang layak juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan fisik, mental, dan emosional anak-anak.

3. Kesehatan Masyarakat. Stunting dan tinggal di RTLH berhubungan erat dengan masalah kesehatan masyarakat, seperti peningkatan risiko penyakit infeksi, gangguan kesehatan mental, dan masalah kesehatan kronis lainnya.

Sumber: