Jangan Lewatkan! Kisah Nyata 'Arie Hanggara' Menghebohkan Dunia Film 80-an – Ini Sinopsisnya!

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pada tahun 1985, layar lebar Indonesia dihebohkan oleh film drama yang menyentuh hati berjudul 'Arie Hanggara'.

Disutradarai oleh Frank Rorimpandey, film ini diangkat dari kisah nyata yang menggemparkan masyarakat Jakarta dan menghadirkan sebuah gambaran mendalam tentang kekerasan dalam rumah tangga.

'Arie Hanggara' bukan hanya sekadar film, melainkan sebuah refleksi dari tragedi yang mengubah pandangan kita terhadap kekerasan dan keadilan.

• Kisah Nyata yang Menggugah

Film ini mengambil latar belakang dari sebuah tragedi nyata yang menyentuh, yaitu kematian seorang bocah berusia enam tahun bernama Arie Hanggara.

BACA JUGA:Ungkap Makna Tersembunyi di Balik Akronim PETANI: Kenapa Soekarno Menyebut Petani sebagai Penyangga Negara?

BACA JUGA:Tari Ngundang Banyuasin Keindahan Tersembunyi di Bumi Sedulang Sedudung!

Arie meninggal dunia akibat penyiksaan yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Berita mengenai kematian Arie mengguncang media massa dan publik, menciptakan gelombang kepedihan yang mendalam di seluruh negeri.

Film ini mengisahkan kehidupan Tino Ridwan, seorang penganggur yang diperankan oleh Deddy Mizwar, yang hidup bersama istri barunya, Santi (Joice Erna), dan tiga anak dari pernikahan sebelumnya.

Tino digambarkan sebagai sosok yang malas dan tidak bertanggung jawab, yang sering membuat janji-janji kosong.

Dalam kisah ini, Tino sering mengalami ketegangan dengan istrinya, Dahlia (Anissa Sitawati), yang akhirnya meninggalkannya dan membawa satu anak mereka.

BACA JUGA:Ini Loh 7 Alat Musik Tradisional Riau! Kamu Bisa Maininnya Ga nih?

BACA JUGA:Ternyata ada 1 Peninggalan Abad ke 7 Ada di Bukit Siguntang Loh! Penasaran Ga Nih?

• Kehidupan dalam Kegelapan

Setelah Dahlia pergi, Tino dan Santi mulai hidup bersama di sebuah rumah kontrakan kecil dengan tiga anak Tino: Anggi, Arie, dan Andi.

Sementara Arki, anak ketiganya, dibawa oleh Dahlia. Tino, yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan sering gagal dalam pencariannya, mulai menunjukkan ketidakmampuannya dalam merawat anak-anaknya.

Sumber: