Konsumsi Gula Berlebihan, Ancaman Tersembunyi untuk Otak
Konsumsi Gula Berlebihan, Ancaman Tersembunyi untuk Otak-google: dok net-
Studi menunjukkan bahwa orang dengan diet tinggi gula cenderung memiliki masalah dengan memori dan kemampuan belajar.
Selain itu, inflamasi kronis dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Gula dan Gangguan Memori
Salah satu efek langsung dari konsumsi gula berlebihan adalah gangguan pada memori.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Neuroscience" menemukan bahwa tikus yang diberi diet tinggi gula menunjukkan penurunan signifikan dalam kemampuan memori mereka dibandingkan dengan tikus yang diberi diet rendah gula.
BACA JUGA:Pengaruh Konsumsi Alkohol Berlebihan terhadap Peningkatan Kadar Asam Urat
BACA JUGA:Obesitas dan Perannya dalam Meningkatkan Risiko Asam Urat pada Generasi Muda
Temuan ini memperkuat hipotesis bahwa gula berlebihan dapat merusak kemampuan otak untuk menyimpan dan memproses informasi.
Tidak hanya mempengaruhi memori jangka pendek, konsumsi gula yang tinggi juga dapat mempengaruhi memori jangka panjang.
Proses inflamasi yang diakibatkan oleh gula dapat merusak hippocampus, bagian otak yang berperan penting dalam pembentukan ingatan jangka panjang.
Penurunan Kognitif Akibat Gula
Selain mempengaruhi memori, konsumsi gula berlebihan juga dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif secara keseluruhan.
BACA JUGA:Pola Makan Tidak Sehat Sebagai Pemicu Asam Urat pada Usia Muda
BACA JUGA:Air Murni: Rahasia Cegah Penyakit dan Kendalikan Berat Badan di Era Obesitas Global
Penurunan kognitif ini meliputi kesulitan dalam berpikir jernih, mengingat informasi, dan membuat keputusan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: