Titik Panas Terbanyak Sumsel Tertinggi Penyebabnya Bervariasi

Titik Panas Terbanyak Sumsel Tertinggi Penyebabnya Bervariasi

karhutla-foto-Net.

Titik Panas Terbanyak Sumsel Tertinggi Penyebabnya Bervariasi

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, melalui Bibin S, telah merilis data terbaru tentang jumlah total titik panas atau hotspot di Pulau Sumatera pada tanggal 5 September 2023.

Data ini menunjukkan bahwa jumlah titik panas mencapai angka 853, mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan hari sebelumnya. Pada tanggal 4 September 2023, tercatat 343 titik panas, sedangkan pada tanggal 3 September 2023, jumlahnya adalah 448 titik.

Fenomena titik panas ini menjadi perhatian utama karena berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan, yang dapat membahayakan lingkungan, kesehatan manusia, dan ekonomi masyarakat. Dengan adanya peningkatan yang cukup drastis dalam jumlah titik panas, tindakan pencegahan dan penanganan menjadi sangat penting.

Didin, seorang perwakilan BMKG, memberikan informasi bahwa titik panas paling banyak terjadi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada tanggal 5 September 2023, dengan mencapai 546 titik. Angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan hari sebelumnya, di mana pada tanggal 4 September 2023, terdapat 343 titik panas di Sumsel.

BACA JUGA:BMKG Palembang Umumkan Cuaca Ekstrem, Berikut Beberapa Gejal yang dapat Diindentifikasi

Selain Sumsel, sejumlah provinsi di Pulau Sumatera juga terdampak oleh fenomena ini pada tanggal 5 September 2023.

Di antaranya adalah Bengkulu dengan 26 titik panas, Jambi dengan 35 titik, Lampung dengan 89 titik, Sumatera Barat dengan 3 titik, Kepulauan Riau dengan 28 titik, Bangka Belitung dengan 93 titik, dan Riau dengan 33 titik panas.

Penyebab dari peningkatan jumlah titik panas ini dapat bervariasi, termasuk cuaca kering, aktivitas manusia seperti pembakaran lahan, dan faktor alam lainnya.

BMKG dan instansi terkait saat ini berupaya untuk mengawasi, mendeteksi, dan mengambil langkah-langkah pencegahan serta penanganan yang diperlukan untuk mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera.

BACA JUGA:Dampak Kiriman Asap Karhutla OKI, Dinkes imbau masyarakat Sumsel Pakai Masker

Kepada masyarakat, disarankan untuk selalu mematuhi peraturan terkait larangan membakar lahan, meningkatkan kesadaran akan bahaya kebakaran, serta melaporkan adanya titik panas atau kebakaran kepada pihak berwenang. Hal ini sangat penting untuk menjaga keberlangsungan lingkungan dan kehidupan sehari-hari yang aman bagi seluruh warga Sumatera.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: