Kendala Utama Dalam Kebakaran Gunung Sampah yang Memicu Darurat Kabut Asap di Palembang: Ternyata Ini!

Kendala Utama Dalam Kebakaran Gunung Sampah yang Memicu Darurat Kabut Asap di Palembang: Ternyata Ini!

Kendala Utama Dalam Kebakaran Gunung Sampah yang Memicu Darurat Kabut Asap di Palembang-Foto: google/net-

Kejadian ini telah mengakibatkan berbagai upaya penanganan darurat dari berbagai instansi seperti BPBD Sumsel, Pemadam Kebakaran, dan Polda Sumsel.

Hingga tanggal 27 September dan 28 September, kabut asap masih menyelimuti tumpukan sampah di Sukawinatan.

Upaya awal untuk memadamkan api telah dilakukan oleh petugas gabungan, tetapi tampaknya tantangan yang dihadapi cukup besar.

BACA JUGA:Dampak Kabut Asap di Kota Pangkalan Balai, Pelajar dihimbau Pakai Masker

Kasat Pol PP Sumsel, Aris Saputra, mengungkapkan bahwa petugas terus memantau dan melakukan pengecekan di TPA ini.

"Karena ini tidak padam sepenuhnya, masih banyak bara api yang tersembunyi di dalam tumpukan sampah," jelasnya.

Salah satu kendala yang dihadapi adalah kekurangan sumber air untuk pemadaman.

Air harus dipasok dari jarak yang cukup jauh, sehingga bahkan helikopter pengangkut air dikerahkan untuk membantu upaya pemadaman.

Situasi ini telah berdampak pada masyarakat sekitar, terutama warga Kota Palembang.

BACA JUGA:Dampak Kiriman Asap Karhutla OKI, Dinkes imbau masyarakat Sumsel Pakai Masker

Aris Saputra juga menekankan pentingnya pemantauan terus-menerus untuk mencegah meluasnya kebakaran dan kabut asap.

"Petugas harus terus melakukan pendinginan sampai kabut asap tidak lagi terlihat, karena situasi ini sangat mengganggu masyarakat," tambahnya.

Sebagai informasi tambahan, kabut asap telah menghantui kota Palembang selama dua bulan terakhir.

Petugas pemadam kebakaran, BPBD, dan kepolisian telah aktif melakukan upaya penanggulangan, termasuk pencarian pelaku pembakaran, termasuk yang terjadi secara alam.

Upaya tersebut mencakup penggunaan helikopter dalam memadamkan kebakaran di TPA Sukawinatan.

BACA JUGA:Penderita ISPA Metropolitan Bertambah, Udara Palembang Masuk Level Bahaya.

Kabut asap yang berlarut-larut di Palembang bukan hanya menjadi ancaman terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga menunjukkan perlunya tindakan preventif yang lebih kuat untuk mengelola sampah dan mencegah kebakaran gunungan sampah.

Ini mencakup perbaikan dalam manajemen TPA dan solusi-solusi inovatif untuk mengurangi dampak lingkungan dari tumpukan sampah yang terbakar.

Selain itu, perlu adanya kerja sama yang lebih erat antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, dalam menangani masalah ini secara berkelanjutan.

Kebakaran gunungan sampah yang menghasilkan kabut asap harus menjadi peringatan serius bagi semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi jangka panjang yang akan menghindarkan masyarakat Palembang dari ancaman serupa di masa depan.

BACA JUGA:Menarik! Jembatan Ampera Palembang: Selain Sejarah & Nama Unik, Ada Fitur Naik-Turun Tapi Dihentikan, Kenapa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: