Prospek IHSG Pekan Depan! Menantang 7.022 atau Menuju 6.840?
Banyak pegawai berdiri dan memastikan kenaikan dan penurunan harga saham-Foto:google/net-
Selain itu, indikator Stochastic RSI telah memasuki wilayah overbought, dan terdapat penurunan slope positif pada indikator MACD.
Sebagai informasi, pada hari Jumat (13/10/2023), IHSG ditutup dengan pelemahan sebesar 0,12% atau turun sebanyak 8,37 poin menjadi 6.926,78 poin.
Selama sesi perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran harga antara 6.902 hingga 6.973 poin, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp10.594,80 triliun.
Pelemahan IHSG pada hari Jumat tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh sejumlah faktor global.
Dari sisi regional, Tiongkok melaporkan bahwa China New Yuan Loans hanya mencapai 2.310 miliar yuan pada bulan September 2023, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 2.500 miliar yuan.
Hal ini menandakan bahwa ekonomi Tiongkok mungkin tidak akan mengalami ekspansi yang signifikan.
Di samping itu, konflik di Timur Tengah antara Israel dan Palestina kembali memanas, yang membuat pelaku pasar menjadi lebih berhati-hati terhadap investasi berisiko tinggi.
BACA JUGA:Widih Ga Nyangka Kiwoom Sekuritas Indonesia Catat Rekor di Kuartal III 2023!
Selain faktor-faktor global, ada juga catatan penting dari dalam negeri. Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada tanggal 18-19 Oktober 2023.
Pasar akan sangat menantikan petunjuk mengenai kebijakan BI serta proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk sisa tahun 2023.
Mengingat kondisi ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang dapat menjadi perhatian pasar.
Mereka menyarankan agar investor memperhatikan saham-saham defensif dengan potensi rebound dan rebound lanjutan, seperti HRUM, CPIN, JPFA, UNVR, CMRY, KLBF, AKRA, dan RAJA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: