Nilai Tukar Rupiah Melemah Pasca-Keputusan BI Tetapkan Suku Bunga Acuan di 6%

Nilai Tukar Rupiah Melemah Pasca-Keputusan BI Tetapkan Suku Bunga Acuan di 6%

Nilai Tukar Rupiah Melemah Pasca-Keputusan BI Tetapkan Suku Bunga Acuan di 6%-Foto:google/net-

Nilai Tukar Rupiah Melemah Pasca-Keputusan BI Tetapkan Suku Bunga Acuan di 6%

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Nilai tukar rupiah ditutup melemah setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada 20-21 Desember 2023.

Menurut data dari Bloomberg yang dirilis pada Kamis (21/12/2023) pukul 15.10 WIB, rupiah mengalami penurunan sebesar 0,09%, atau 14 poin, ke posisi Rp15.525 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback juga mengalami koreksi sebesar 0,05%, atau 0,05 poin, dan berada di angka 102,36.

Pasar mata uang Asia pada hari itu terpantau bervariasi, di mana yen Jepang menguat sebesar 0,27%, dolar Singapura mengalami apresiasi sebesar 0,21%, dan ringgit Malaysia menguat sebesar 0,09%.

BACA JUGA:Harita Nickel Dalam Badai Hukum: Kilas Balik Komitmen dan Kekuatan Bisnis

Namun, won Korea Selatan terkoreksi sebesar 0,47%, dan yuan China mengalami penurunan sebesar 0,08%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menilai bahwa keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan sejalan dengan kebijakan moneter yang pro-stability.

Tujuannya adalah untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan mengambil langkah pre-emptive serta forward-looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali sesuai target, yaitu 3,0±1% pada tahun 2023 dan 2,5±1% pada tahun 2024.

Salah satu faktor yang mendukung keputusan BI adalah tingkat inflasi pada November 2023 yang naik menjadi 2,86% (yoy), dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 2,56% (yoy).

BACA JUGA:Harga Emas Antam Naik, Pecinta Emas Waspada!

Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh lonjakan harga bahan makanan, yang mencatatkan inflasi sebesar 7,59% (yoy) pada November 2023, meningkat secara signifikan dari bulan sebelumnya yang sebesar 5,54% (yoy).

Dari sisi eksternal, faktor kedua yang mempengaruhi keputusan BI adalah menyusutnya surplus perdagangan Indonesia menjadi US$2,41 miliar pada November 2023, dari sebelumnya sebesar US$3,48 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: