Viking Vibes: K'tut Tanri Si Penulis Bahasa Inggris yang Menggelegar untuk Soekarno dalam Pidato Keren Abis!

Viking Vibes: K'tut Tanri Si Penulis Bahasa Inggris yang Menggelegar untuk Soekarno dalam Pidato Keren Abis!

Viking Vibes: K'tut Tanri Si Penulis Bahasa Inggris yang Menggelegar untuk Soekarno dalam Pidato Keren Abis!-Foto:google/net-

Viking Vibes: K'tut Tanri Si Penulis Bahasa Inggris yang Menggelegar untuk Soekarno dalam Pidato Keren Abis!

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Dalam peristiwa yang luar biasa, Soekarno, bapak pendiri Indonesia, menugaskan pembuatan pidato bahasa Inggris pertamanya kepada K'tut Tanri, seorang perempuan keturunan Amerika-Scotland dengan darah Viking mengalir dalam nadinya.

Dilahirkan dengan nama Muriel Stuart Walker, K'tut Tanri, aktif terlibat dalam perang gerilya bersama Bung Tomo dan pejuang lainnya di Jawa Timur.

Setelah terlibat dalam perjuangan tersebut, ia memutuskan untuk menjadikan Indonesia sebagai rumahnya, menetap di Yogyakarta, ibu kota Indonesia pada saat itu.

Selama 15 tahun, K'tut Tanri dengan penuh semangat membesarkan semangat perjuangan bangsa ini, memberikan kontribusi yang signifikan dalam perjuangan untuk kemerdekaan.

BACA JUGA:Puncak Rengganis! Misteri Cinta dan Kerajaan Tersembunyi di Pelukan Gunung Argopuro

Latar belakang uniknya, dengan akar di Amerika dan Skotlandia, serta keturunan Viking, menambahkan nuansa yang berbeda pada karakter dan komitmennya terhadap perjuangan Indonesia.

Soekarno, mengakui dedikasinya dan kepandaiannya, memilih K'tut Tanri untuk merumuskan pidato bahasa Inggris perdananya, tugas yang sangat penting bagi bangsa yang baru merdeka ini.

Keputusan untuk menggunakan bahasa Inggris, bahasa global, menunjukkan komitmen Indonesia untuk berkomunikasi dengan masyarakat internasional dan mendapatkan dukungan bagi kemerdekaannya yang masih muda.

Perjalanan K'tut Tanri di Indonesia ditandai dengan keterlibatannya yang aktif dalam perjuangan untuk kebebasan.

BACA JUGA:5 Cerita Rakyat Paling Terkenal di Sumatera Selatan, dari Antu Banyu sampai Bujang Kurap

Bersama Bung Tomo, ia bertempur dengan gagah berani dalam perang gerilya di Jawa, menunjukkan komitmennya terhadap perjuangan.

Setelah perang, alih-alih pulang ke negaranya, ia memilih untuk tinggal di Indonesia, meresapi budaya dan aspirasi rakyat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: