Mengapa Fenomena Banjir Terjadi Hingga Tahunan? Berikut Penjelasan Tentang Solusi Tuntas Mengatasi Banjir

Mengapa Fenomena Banjir Terjadi Hingga Tahunan? Berikut Penjelasan Tentang Solusi Tuntas Mengatasi Banjir

Oleh: Apt. Endang Rahayu-(Korwil Nissa Healthcare Professionals for Sharia (HELP-S) Wilayah Sumatera)-

BACA JUGA:Siapa Sebenarnya Orang Rohingya? Berikut Penjelasan Tentang Polemik Rohingya dan Krisis Kemanusiaan

Aliran air yang tersumbat, semakin sedikitnya area resapan air, dan deforestasi pada daerah aliran air merupakan satu kesatuan penyebab yang satu sama lain semakin memperparah terjadinya banjir di Kota Palembang.

Semua penyebab itu bermuara pada satu hal, yaitu minimnya perencanaan pembangunan.

Perencanaan pembangunan sangat berkaitan dengan kebijakan tata guna lahan dalam menentukan hubungan antara rencana dan kebijakan dengan penetapan fungsi yang sesuai pada suatu tempat tertentu. 

Terdapat beberapa masalah utama dalam kebijakan tata guna lahan.

BACA JUGA:Siapa Sebenarnya Orang Rohingya? Berikut Penjelasan Tentang Polemik Rohingya dan Krisis Kemanusiaan

Pertama, kurangnya keberagaman fungsi dari suatu tempat (pembangunan lingkungan yang berbasis komunitas), dan yang kedua adalah kegagalan dalam mempertimbangkan kondisi lingkungan dan faktor fisik alam yang ada (kondisi topografi dan curah hujan).

Pendirian bangunan dan infrastruktur kota yang tidak terarah, Fungsi perumahan berubah menjadi perkantoran,  fungsi ruang terbuka hijau berubah menjadi fungsi komersil, berupa pertokoan dan mall.

Pada akhirnya pembangunan tersebut mengurangi daerah resapan air. 

Lainnya adalah perubahan fungsi rawa menjadi lokasi komersil semakin memperburuk kondisi wilayah rawan banjir.

BACA JUGA:Siapa Sebenarnya Orang Rohingya? Berikut Penjelasan Tentang Polemik Rohingya dan Krisis Kemanusiaan

Orientasi pembangunan di Kota Palembang hanya berpatokan pada keuntungan komersil.

Tidak adanya perencanaan tata guna lahan di kota ditambah pengembang dan pengusaha yang memiliki modal besar menjadi spekulan dalam bisnis properti membuat pembangunan di pinggiran kota menjadi terpencar dan di pusat kota menjadi tidak terkendali.

Beberapa Upaya Dilakukan oleh Pemerintah 

Daerah untuk  menanggulangi masalah banjir misalnya, pembuatan pompanisasi dengan enam pompa berkapasitas 36 meter kubik per detik di kawasan DAS Bendung dan yang akan dilakukan di kawasan Jalan Kol. H. Burlian serta penyediaan 2 unit pompa air mobile berkapasitas 1000 m3/jam untuk membantu mengurangi genangan air di sejumlah titik rawan banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: