Mengapa Fenomena Banjir Terjadi Hingga Tahunan? Berikut Penjelasan Tentang Solusi Tuntas Mengatasi Banjir

Mengapa Fenomena Banjir Terjadi Hingga Tahunan? Berikut Penjelasan Tentang Solusi Tuntas Mengatasi Banjir

Oleh: Apt. Endang Rahayu-(Korwil Nissa Healthcare Professionals for Sharia (HELP-S) Wilayah Sumatera)-

BACA JUGA:Siapa Sebenarnya Orang Rohingya? Berikut Penjelasan Tentang Polemik Rohingya dan Krisis Kemanusiaan

Selain itu, pemerintah menormalisasi sungai sekanak - lambidaro, DAS sepanjang 10,9 KM untuk bisa menampung air hujan. 

Pemerintah juga membuat RTH dengan dana sebesar Rp 5,5 Miliar di dua tempat, di bawah Jembatan Musi II Kecamatan Gandus sebesar Rp 3,1 Miliar dan simpang PDK Jalan Soekarno Hatta Kecamatan Sukarami Palembang sebesar Rp 2,4 miliar, tapi dua kecamatan itu juga masih banjir. 

Faktanya, upaya maksimal yang dilakukan pemerintah belum cukup mengatasi banjir.

Jika kita lihat kembali, semua solusi itu masih berkutat pada solusi kuratif, yakni solusi mengatasi jika terjadi banjir.

BACA JUGA:Siapa Sebenarnya Orang Rohingya? Berikut Penjelasan Tentang Polemik Rohingya dan Krisis Kemanusiaan

Pompa air, membuka ruang terbuka hijau di area yang sudah mengalami banjir tahunan, dan normalisasi DAS hanya bisa berfungsi maksimal jika penyebab utama terjadi banjir, yaitu alih fungsi lahan bisa dihentikan.

Kota Palembang butuh solusi tuntas yang bisa menyelesaikan akar permasalahan banjir ini.

Solusi Tuntas Mengatasi Banjir

Minimnya rencana pembangunan memberikan ruang pada pemilik modal untuk membangun bangunan komersil dengan tujuan keuntungan.

BACA JUGA:Siapa Sebenarnya Orang Rohingya? Berikut Penjelasan Tentang Polemik Rohingya dan Krisis Kemanusiaan

Karena berorientasi pada keuntungan, maka wajar semua bisa dilakukan termasuk mengesampingkan dampak lingkungan demi melakukan pembangunan.

Pendirian bangunan dilakukan di mana saja yang dianggap bisa mendatangkan keuntungan materi.

Tak peduli topografi wilayah, kondisi tanah,  kebutuhan ruang bagi masyarakat, hilangnya habitat bagi hewan dan tanaman, semua disisihkan atas nama pembangunan. 

Islam sebagai way of life memiliki cara pandang yang khas terhadap permasalahan banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: