Di sisi lain, metode hitung kalori yang sudah lama dikenal menuntut seseorang untuk mengurangi asupan kalori setiap hari, rata-rata sebesar 34 persen dari kebutuhan harian.
Metode ini mengharuskan konsistensi dalam mencatat makanan yang dikonsumsi dan mengontrol porsi makan secara harian, tanpa ada hari bebas.
Dalam studi yang dipublikasikan dan dikutip dari Science Alert, sebanyak 165 orang dewasa berusia 18 hingga 60 tahun yang mengalami kelebihan berat badan diikutsertakan dalam penelitian selama 12 bulan.
Peserta dibagi menjadi dua kelompok: satu menerapkan IMF 4:3 dan lainnya menggunakan metode hitung kalori.
Kedua kelompok juga didorong untuk meningkatkan aktivitas fisik selama program berlangsung.
BACA JUGA:Ayo!! Jangan Lewatkan Sarapan! Inilah Kunci Energi dan Produktivitas Seharian
BACA JUGA:Nyaman Meski Terbatas: Cara Cerdas Menata Rumah Mungil Minimalis Agar Terasa Luas dan Estetik
Hasil Mengejutkan: IMF Lebih Efektif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok yang menjalani diet IMF mengalami penurunan berat badan rata-rata sebesar 7,6 persen dari berat awal mereka selama setahun.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok hitung kalori yang hanya menurunkan berat badan rata-rata 5 persen.
Secara konkret, kelompok IMF kehilangan rata-rata 7,7 kilogram, sedangkan kelompok hitung kalori hanya 4,8 kilogram. Temuan ini cukup mengejutkan bahkan bagi para ahli.
“Bagi saya itu mengejutkan dan menyenangkan karena hasilnya lebih baik,” ujar Dr. Victoria Catenacci, ahli endokrinologi dari Universitas Colorado yang memimpin studi tersebut.
BACA JUGA:Cintai Diri, Cegah Kanker Payudara: Kampanye Gaya Hidup Sehat Demi Masa Depan yang Lebih Cerah
BACA JUGA:Hijab Segi Empat, Gaya Abadi yang Selalu Bisa Diandalkan oleh Muslimah Segala Usia
Mengapa IMF Bisa Lebih Efektif?
Salah satu kemungkinan alasan mengapa IMF lebih efektif adalah karena metode ini lebih mudah dipatuhi oleh peserta.