Chandra Asri (TPIA) Manfaatkan Dana Rp993 Miliar dari Obligasi untuk Bahan Baku dan Modal Kerja

Chandra Asri (TPIA) Manfaatkan Dana Rp993 Miliar dari Obligasi untuk Bahan Baku dan Modal Kerja

Chandra Asri (TPIA) Manfaatkan Dana Rp993 Miliar dari Obligasi untuk Bahan Baku dan Modal Kerja-Foto:google/net-

Chandra Asri (TPIA) Manfaatkan Dana Rp993 Miliar dari Obligasi untuk Bahan Baku dan Modal Kerja

 

SUMEKSRADIONEWS..ONLINE - Emitten petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu, telah mengumumkan penggunaan dana sebesar Rp993,31 miliar yang diperoleh melalui penerbitan obligasi untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.

Dana tersebut berasal dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical Tahap III tahun 2023, dan telah digunakan hingga 31 Desember 2023.

Menurut Direktur Chandra Asri Grup, Suryandi, dana bersih yang diperoleh setelah dikurangi komisi, biaya, dan pengeluaran terkait obligasi, sepenuhnya akan dialokasikan untuk keperluan modal kerja perusahaan.

Keterangan ini disampaikan dalam keterbukaan informasi sebagai bagian dari transparansi terhadap penggunaan dana hasil obligasi.

BACA JUGA:Indeks Bisnis-27 Ditutup Menguat, UNTR, INCO, dan BMRI Perkasa

Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan IV dengan target dana sebesar Rp8 triliun. Obligasi tersebut terdiri dari tiga seri dengan masing-masing jumlah pokok obligasi sebesar 100 persen.

Seri A sebesar Rp361,48 miliar, dengan tingkat bunga tetap 7 persen per tahun dan jangka waktu tiga tahun. Seri B sebesar Rp534,76 miliar, menawarkan tingkat bunga tetap 7,5 persen selama lima tahun.

Sementara itu, Seri C sebesar Rp103,76 miliar, dengan tingkat imbal hasil 8 persen per tahun dan jangka waktu 7 tahun sejak tanggal emisi.

Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.

BACA JUGA:Harga Crude Palm Oil (CPO) Berpotensi Meningkat di Tengah Proyeksi Peningkatan Produksi dan Faktor Eksternal

Penggunaan dana hasil penerbitan obligasi tersebut mencakup keperluan modal kerja, termasuk pembelian bahan baku produksi dan biaya operasional untuk kegiatan usaha perusahaan.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengoptimalkan operasional dan memastikan kelancaran kegiatan bisnis di sektor petrokimia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: