IHSG Berpotensi Melanjutkan Penguatan, Investor Antisipasi Data Ekonomi Indonesia

IHSG Berpotensi Melanjutkan Penguatan, Investor Antisipasi Data Ekonomi Indonesia

IHSG Berpotensi Melanjutkan Penguatan, Investor Antisipasi Data Ekonomi Indonesia-Foto:google/net-

IHSG Berpotensi Melanjutkan Penguatan, Investor Antisipasi Data Ekonomi Indonesia

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pada perdagangan pekan Senin (5/2/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatan setelah berhasil berada di zona hijau pada akhir pekan sebelumnya.

Phintraco Sekuritas, tim riset terkemuka, memproyeksikan IHSG bergerak dalam rentang 7.175-7.330.

Sentimen dominan yang akan mempengaruhi IHSG berasal dari dalam negeri, dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV/2023 pada Senin.

Menurut riset Phintraco Sekuritas, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan kembali mencapai lebih dari 5% year-on-year (yoy) pada kuartal IV/2023.

BACA JUGA:Gelombang IPO: 26 Perusahaan Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia

Hal ini menandakan keyakinan dalam pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 yang diyakini akan berada di atas 5%.

Dengan demikian, pada awal pekan, level resistance IHSG diprediksi mencapai 7.330, dengan level pivot di 7.250, dan level support di 7.175.

Pada penutupan perdagangan Jumat (2/2/2024), IHSG berhasil naik sebanyak 0,52% ke level 7.238,78. Sementara dari sentimen eksternal, investor juga mengantisipasi rilis data ISM Services PMI di Amerika Serikat pada Senin (5/2).

Proyeksi PMI yang tinggi mengindikasikan keyakinan terhadap ekspansi perekonomian sektor jasa di AS, meskipun ada ketidakpastian kondisi ekonomi dan geopolitik.

BACA JUGA:Mark Zuckerberg Raih Durian Runtuh Senilai US$28 Miliar, Menjadi Orang Terkaya Sehari!

Selain itu, investor juga menantikan rilis data Caixin Composite PMI dan Caixin Services PMI pada hari yang sama.

Penguatan IHSG juga didukung oleh kinerja positif sejumlah perusahaan teknologi besar di AS pada kuartal IV/2023, yang melebihi ekspektasi dan mengerek Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) serta S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: