Mie Celor, Gurihnya Santan dan Udang yang Menggoda Selera
Mie Celor, Gurihnya Santan dan Udang yang Menggoda Selera-google : dok net-
Mie celor bukan sekadar makanan biasa, tetapi juga bagian dari sejarah panjang kuliner Palembang.
Konon, mie celor mulai populer sejak era perdagangan di Sumatera Selatan.
Palembang yang sejak dulu dikenal sebagai kota perdagangan memiliki banyak pengaruh kuliner dari berbagai daerah, termasuk Tiongkok dan Melayu.
Nama "celor" sendiri berasal dari bahasa Palembang yang berarti dicelupkan atau diseduh dalam air panas.
BACA JUGA:Pempek, Ikon Kuliner yang Melegenda
BACA JUGA:Wow Kuliner Palembang, Warisan Rasa yang Mendunia
Proses ini dilakukan untuk menjaga tekstur mie tetap kenyal sebelum disajikan dengan kuah santan yang khas.
Mie Celor 26 Ilir H. Syafei, Legenda yang Tak Pernah Sepi
Bagi wisatawan yang datang ke Palembang, Mie Celor 26 Ilir H. Syafei menjadi tempat yang wajib dikunjungi.
Kedai mie celor yang sudah berdiri sejak puluhan tahun ini dikenal sebagai salah satu yang terbaik di kota ini.
Setiap harinya, tempat ini selalu ramai dipadati pelanggan, baik warga lokal maupun wisatawan dari luar daerah.
BACA JUGA:Masjid Cheng Ho: Harmoni Budaya di Tengah Kota Palembang
BACA JUGA:Pesona Hutan Bakau Pangkal Babu di Jambi: Destinasi Favorit Liburan Akhir Tahun
Keistimewaan Mie Celor 26 Ilir terletak pada penggunaan udang segar berkualitas tinggi yang menambah cita rasa kuahnya semakin kuat.
Selain itu, kuah santannya yang kental tetapi tidak terlalu berminyak membuat hidangan ini terasa lebih nikmat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: