Ratusan Hektar Sawah Terendam! Petani Lempuing OKI di Ambang Kehancuran?

Ratusan Hektar Sawah Terendam! Petani Lempuing OKI di Ambang Kehancuran?

Sejak tiga hari terakhir, ratusan hektar sawah milik warga di empat desa dalam Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), terendam banjir. -foto: google-

BACA JUGA:Objek Wisata Terkenal Tapi Jarang Dikunjungi! Jembatan Musi IV Palembang Indah Dan Modern di Sumsel

Dampak Ekonomi bagi Petani

Kerugian akibat banjir ini tidak hanya berdampak pada hasil panen, tetapi juga pada perekonomian petani secara keseluruhan.

Sebagian besar petani di Lempuing mengandalkan pertanian sebagai sumber penghasilan utama. 

Dengan kondisi sawah yang terendam banjir, mereka terancam kehilangan pendapatan selama beberapa bulan ke depan.

"Kami tidak tahu bagaimana bisa bertahan jika gagal panen. 

BACA JUGA:Inilah Para Pemenang MTQ XXX Provinsi Sumsel 2024 di MUBA: Kafilah Banyuasin Raih Juara dan Harapan

BACA JUGA:Rahasia Sukses Budidaya Gaharu di Sumsel: Solusi Atasi Kondisi Pasar Tinggi dan Populasi Turun Drastis!

Modal sudah keluar banyak untuk membeli pupuk dan benih, sekarang malah terancam rugi total," kata Rohman, petani lain di Desa Kepayang.

Tak hanya petani, sektor lain juga terkena dampaknya. Pedagang beras dan tengkulak yang biasa membeli hasil panen petani ikut mengalami penurunan omset. 

Pasokan gabah yang menurun bisa menyebabkan kenaikan harga beras di pasaran.

Upaya Penanggulangan

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DKPTPH) OKI, Ir. Irawan, membenarkan bahwa banjir telah merendam sawah petani selama tiga hari terakhir.

BACA JUGA:Wow! Pohon Garahu Makin Dilirik Pangsa Pasar, Banyuasin Jadikan Ikon Ekonomi Unggulan di Sumsel

BACA JUGA:Ini Pesan PJ Bupati Banyuasin Soal Pilkada Banyuasin Usai Teken NPHD Serentak Sumsel 2024

"Air yang merendam sawah berasal dari luapan sungai di Kabupaten OKU Timur. 

Jika banjir berlangsung lebih dari lima hari, tanaman padi bisa mati (puso), sehingga kondisi ini sangat mengkhawatirkan," jelasnya.

Untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas, pihaknya telah mengerahkan tim penyuluh pertanian ke lokasi guna mencari solusi agar padi yang terendam tidak mati.

"Namun, karena luapan air berasal dari sungai di Kabupaten OKU Timur dan OKU Selatan, maka aliran air kiriman ini sulit dikendalikan," tambahnya.

Sebagai langkah pencegahan ke depan, pihaknya akan merekomendasikan peninggian serta perbaikan tanggul yang ada, serta melakukan normalisasi sungai di sekitar area pertanian.

BACA JUGA:Jaga Pilkada Kondusif, Banyuasin Teken NHPD Serentak Sumsel 2024

BACA JUGA:Ini Dukungan Pj Bupati Banyuasin untuk Rakor Anti Korupsi di Sumsel

Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan bisa mengalokasikan dana bantuan bagi petani yang terdampak, baik dalam bentuk kompensasi maupun bantuan bibit dan pupuk untuk musim tanam berikutnya. 

Jika tidak ada intervensi cepat, dikhawatirkan banyak petani yang mengalami kebangkrutan dan tidak mampu melanjutkan usaha taninya.

Di sisi lain, beberapa petani mulai mengusulkan pembangunan sistem irigasi yang lebih baik untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. 

Dengan sistem drainase yang lebih optimal, diharapkan air bisa segera mengalir ke sungai tanpa harus menggenangi sawah dalam waktu lama.

BACA JUGA:Seru & Sejahtera! Aksi Kolaboratif Pemkab Banyuasin dan Kejari Sumsel Gelar 'OPM & GPM 2024'!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: