Bupati OKI Gelar Apel Kendaraan Dinas, Hanya 202 Unit Hadir, 270 Tidak Jelas Keberadaannya

Bupati OKI Gelar Apel Kendaraan Dinas, Hanya 202 Unit Hadir, 270 Tidak Jelas Keberadaannya

Bupati OKI H Muchendi Mahzahreki Wakil Bupati Supriyanto disamping sejumlah Kepala OPD meninjau sekaligus memeriksa keberadaan ratusan kendaraan Dinas yang di gunakan Jajaran Pemkab. Dari sebanyak 472 unit yang terdata hanya 202 unit yang hadir pada apel -foto: husni/sumeksradionews-

Ia berharap melalui pendataan dan pengecekan ini, seluruh aset milik pemerintah daerah dapat dimanfaatkan secara maksimal sesuai peruntukannya.

"Hari ini kita cek, ada sekitar 202 kendaraan, dan semuanya telah tercatat, dengan kondisi yang baik maupun kondisi tidak baik. 

Semua aset ini dapat terdata dengan baik dan bisa kita manfaatkan secara optimal untuk menunjang kinerja ke depan," tambahnya.

Lebih lanjut, Bupati OKI menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap seluruh aset daerah, baik yang bersifat bergerak seperti kendaraan dinas, maupun aset tidak bergerak seperti bangunan dan fasilitas publik. 

Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa aset-aset pemerintah daerah tetap terjaga dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

BACA JUGA:Warga Sumsel Banyak Belom Tau! Pagaralam Punya Bendungan D.I Lematang, di Bangun Ditengah Hutan Lindung Lho!

BACA JUGA:Objek Wisata Terkenal Tapi Jarang Dikunjungi! Jembatan Musi IV Palembang Indah Dan Modern di Sumsel

"Dengan adanya pengawasan yang ketat, kita berharap tidak ada aset yang terbengkalai atau tidak terurus. 

Ke depan, kita akan terus lakukan pengawasan terhadap aset-aset bergerak maupun tidak bergerak yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir," ujar Muchendi.

Permasalahan Aset Daerah yang Tidak Terawat

Berdasarkan pantauan Sumeks Minggu, permasalahan aset daerah di Kabupaten OKI tidak hanya terbatas pada kendaraan dinas, tetapi juga aset tidak bergerak.

Sejumlah aset milik Pemda OKI dalam kurun waktu 10 tahun terakhir banyak yang tidak jelas keberadaannya atau mengalami kondisi terbengkalai. 

Misalnya, banyak kendaraan dinas yang digunakan oleh pihak yang tidak berhak, sehingga tidak sesuai dengan aturan penggunaan aset daerah.

BACA JUGA:Inilah Para Pemenang MTQ XXX Provinsi Sumsel 2024 di MUBA: Kafilah Banyuasin Raih Juara dan Harapan

BACA JUGA:Rahasia Sukses Budidaya Gaharu di Sumsel: Solusi Atasi Kondisi Pasar Tinggi dan Populasi Turun Drastis!

Tak hanya kendaraan, beberapa aset tidak bergerak yang seharusnya menjadi kebanggaan daerah juga mengalami nasib yang sama.

Objek wisata Teluk Gelam, yang dulunya menjadi destinasi unggulan, kini terbengkalai.

Dua hotel kembar yang ada di kawasan tersebut pun mengalami penurunan kondisi drastis. 

Selain itu, puluhan rumah knock down yang dibangun untuk mendukung pariwisata dan fasilitas olahraga seperti GOR Perahu Kajang juga mengalami perusakan parah. 

Bahkan, seluruh aset di dalam GOR tersebut dikabarkan telah habis dijarah maling.

BACA JUGA:Wow! Pohon Garahu Makin Dilirik Pangsa Pasar, Banyuasin Jadikan Ikon Ekonomi Unggulan di Sumsel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: