Efisiensi Anggaran, Bupati OKI Alihkan Dana Mobil Dinas untuk Kepentingan Prioritas

Bupati OKI H Muchendi Mahzareki didampingi Wabup Supriyanto saat memberikan sambutan pada acara rapat Paripurna anggota DPRD OKI.-foto : husni akhmad Sumeksradionews.online-
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE – Dalam upaya menerapkan kebijakan efisiensi anggaran, Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Muchendi, memutuskan untuk menunda pembelian kendaraan dinas jabatannya.
Dana yang seharusnya dialokasikan untuk kendaraan dinas tersebut dialihkan ke sektor-sektor yang lebih prioritas, seperti kesehatan, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten OKI.
Langkah ini menunjukkan komitmen Muchendi dalam mengutamakan kepentingan masyarakat di tengah keterbatasan fiskal yang dihadapi oleh pemerintah daerah.
Dalam beberapa kesempatan, Muchendi tampak menggunakan kendaraan pribadinya saat menghadiri berbagai acara resmi.
BACA JUGA:Mudah Temukan Agen BRILink di Sumsel: Langkah Cerdas Akses Layanan BRI!
Keputusan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak sebagai bentuk nyata dari efisiensi anggaran yang lebih berpihak kepada rakyat.
Fokus pada Sektor Prioritas
Pada Rapat Paripurna DPRD OKI yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna, Selasa (4/3), Muchendi secara resmi mengumumkan keputusan untuk menunda pembelian mobil dinas.
Ia menegaskan bahwa anggaran tersebut lebih baik dialihkan ke sektor yang lebih membutuhkan.
“Kita tunda dulu untuk pembelian mobil dinas Bupati.
Dana tersebut kita alihkan ke bidang kesehatan, pendidikan, serta infrastruktur,” ujar Muchendi dalam pidatonya.
BACA JUGA:ini Hasil Rapat Koordinasi Aktivasi Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel
BACA JUGA:Herman Deru Optimis Hadapi Pilgub Sumsel, Siap Head to Head atau Banyak Calon
Bupati yang baru saja dilantik oleh Presiden pada 20 Februari 2025 itu menambahkan bahwa langkah efisiensi anggaran ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengelola keuangan secara lebih bijak.
Menurutnya, tidak ada urgensi untuk membeli kendaraan dinas baru jika masih ada kebutuhan lain yang lebih mendesak bagi masyarakat OKI.
“Kita memastikan bahwa yang diefisiensi bukan hak rakyat, melainkan alokasi untuk keperluan internal pemerintah, seperti perjalanan dinas, rapat-rapat, serta kendaraan dinas,” jelasnya.
Dengan menunda pengadaan kendaraan dinas yang baru, Pemkab OKI dapat mengalokasikan dana tersebut untuk proyek infrastruktur.
Sebagai contoh, jika pembangunan jalan membutuhkan anggaran sebesar Rp2 miliar, maka dana dari efisiensi pengadaan mobil dinas yang mencapai Rp1,5 miliar dapat digunakan untuk menutup sebagian kebutuhan tersebut.
“Kalau kita ingin membangun jalan dengan anggaran Rp2 miliar, kita bisa bantu dari efisiensi ini sebesar Rp1,5 miliar karena tidak jadi membeli mobil,” tambah Muchendi.
Menghadapi Tantangan Fiskal dengan Efisiensi
Muchendi menyampaikan bahwa dirinya bersama Wakil Bupati OKI, Supriyanto, memulai kepemimpinan mereka dalam kondisi fiskal daerah yang cukup berat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: