Tak Terduga! Jejak Rempah-Rempah India pada Era Sriwijaya Membongkar Asal Usul Nama 'Komering'

Tak Terduga! Jejak Rempah-Rempah India pada Era Sriwijaya Membongkar Asal Usul Nama 'Komering'

Membongkar Asal Usul Nama 'Komering'-Foto: google/net-

Dari tempat makam ini, dinamailah sungai yang mengalir hingga ke muara, dengan nama "Sungai Komering."

BACA JUGA:Ternyata Giniloh Tambo Alam Minangkabau! Memahami Asal-Usul, Kultur, dan Sistem Matrilineal Minangkabau

Dalam hal ini, nama sungai ini jelas berasal dari nama individu yang memainkan peran penting dalam perdagangan pinang dengan India.

Namun, penggunaan kata "Komering" untuk menyebut sungai dan penduduk yang mendiami wilayah tersebut belum dapat ditentukan pasti kapan dimulai.

Dalam kurun waktu antara masa Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi hingga masa Kesultanan Palembang pada abad ke-17, sungai dan daerah sekitarnya tidak disebut sebagai Komering.

Daerah ini lebih dikenal dengan nama "Minanga."

Dalam bahasa Komering (proto Melayu purba), "Minanga" memiliki arti "muara sungai."

Pada masa kedatangan It-Shing, seorang Pendeta Buddha dari Cina, ke kerajaan Sriwijaya pada tahun 671 Masehi, Sungai Komering masih bermuara ke laut, dengan Minanga sebagai pusat kota yang terletak di muara sungai.

BACA JUGA:Sejarah Kota Betung Banyuasin, Titik Awal abad ke-17 dan Saat ini !

Sedangkan pada masa Kesultanan Palembang pada abad ke-17, sungai Komering sudah bermuara ke Sungai Musi, seperti yang kita lihat sekarang.

Perubahan ini disebabkan oleh proses sedimentasi di pantai timur Sumatera dan perubahan alur aliran sungai itu sendiri.

Nama Minanga sebagai nama tempat sudah ada sebelum Van Rokel membaca prasasti kedukan bukit pada tahun 1924.

Oleh karena itu, nama Minanga di Komering Ulu bukanlah suatu contoh dari prasasti kedukan bukit yang mengesankan besaran nama.

Prasasti tersebut masih tersimpan sebagai dokumen Marga Semendawai Suku III Kabupaten OKU Timur.

Namun, nama "Komering" seperti yang kita kenal saat ini mulai dipopulerkan oleh bangsa Belanda dengan sebutan "khemering," yang diartikan sebagai makhluk sakti seperti harimau jadi-jadian.

BACA JUGA:Gen-Z Wajib Tahu! Sejarah Emojis: Dari 176 Karakter Menuju 3000+ Emosi di Era Digital - Apa yang Tersembunyi?

Sampai saat ini, belum ada literatur yang menghubungkan penyebutan "Khemering" oleh Bangsa Belanda dengan Makam Komering Sing, namun nama "Komering" terlanjur melekat.

Meskipun nama "Komering" sudah menjadi identitas sungai dan wilayah tersebut, sebagian orang berpendapat bahwa suku yang mendiami sepanjang sungai Komering lebih tepat disebut suku Semendawai.

Pada sebelum tahun 600 Masehi, terdapat suku di pedalaman Sumatera Selatan yang dikenal dengan nama suku Sakala Bhra (purba), yang berarti "Titisan Dewa."

Suku ini mendiami daerah pegunungan dan lembah bagian utara di sekitar Gunung Seminung, daerah perbatasan Sumatera Selatan dengan Lampung. Suku ini kemudian terpecah menjadi dua kelompok masyarakat.

Pertama, kelompok yang mendiami kawasan sekitar Gunung Seminung dan turun ke lembah bagian utara sampai ke Lampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: