Gak Tau, Baca! Ternyata Encik Yusof bin Ishak, Presiden Pertama Singapura Asli Padang, Ini Kisah & Sejarahnya!

Gak Tau, Baca! Ternyata Encik Yusof bin Ishak, Presiden Pertama Singapura Asli Padang, Ini Kisah & Sejarahnya!

Encik Yusof bin Ishak, Presiden Pertama Singapura Asli Padang-Foto: google/net-

Pendidikan Encik Yusof dimulai di sebuah sekolah Melayu di Kuala Kurau, Perak.

Dua tahun kemudian, dia dipindahkan ke Malay School di Taiping. Pada tahun 1921, pada usia yang relatif muda, Encik Yusof mulai mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris di Sekolah King Edward VII, Taiping.

Ini adalah langkah awal penting dalam pembentukan masa depannya yang cemerlang.

Pada tahun 1923, keluarganya pindah ke Singapura, yang menjadi langkah yang akan membuka jalan bagi karir pendidikan dan pelayanannya yang luar biasa.

Encik Yusof melanjutkan pendidikan di Victoria Bridge School hingga Desember 1923. Pendidikan di sekolah-sekolah ini memberinya dasar yang kuat dalam bidang akademis.

BACA JUGA:1961! Lampu Hijau Pembangunan: Kisah Syarat Presiden Soekarno di Balik Sejarah Jembatan Ampera, Ikon Palembang

  • Perjalanan Pendidikan dan Kariernya

Pada tahun 1924, Encik Yusof diterima di Raffles Institution, sebuah sekolah bergengsi di Singapura.

Di sekolah ini, dia tidak hanya mengejar keunggulan akademis, tetapi juga aktif dalam olahraga seperti hoki, kriket, angkat berat, dan tinju.

Bahkan pada usia muda, dia sudah menunjukkan bakat olahraga yang mengesankan.

Pada tahun 1933, dia menjadi juara tinju dalam kelas lightweight.

Pengalaman olahraganya juga membantunya menjadi ketua murid dan penyunting bersama majalah sekolah "Rafflesian."

Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya pada tahun 1929, Encik Yusof bersama dua temannya mulai menjelajahi dunia jurnalistik dengan menerbitkan majalah olahraga dua mingguan yang diberi judul "Sportsman."

BACA JUGA:Pulau Kemaro! Delta Kecil di Tengah Sungai Musi, Sumatera Selatan - Sejarah Menarik Membawa Kita ke Masa Lalu

Pada tahun 1932, dia bergabung dengan 'Warta Malaya', sebuah akhbar Melayu yang terkemuka pada masa itu.

Kebolehan jurnalistiknya memungkinkannya naik pangkat dengan cepat, dan dalam waktu singkat, dia mencapai posisi Pembantu Pengurus dan Pemangku Penyunting.

Pada tahun 1938, dia memutuskan untuk meninggalkan 'Warta Malaya' dan bersama beberapa rekan lainnya mendirikan 'Utusan Melayu Press Ltd.'

Edisi pertama Utusan Melayu diterbitkan pada Mei 1939, dan Encik Yusof menjadi pengarah pertama perusahaan tersebut.

Pekerjaan jurnalistiknya yang cemerlang menciptakan fondasi yang kuat bagi karirnya yang gemilang.

  • Peran dan Pencapaian Publik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: