1 Lembar Seharga 800 Ribu Rupiah! Kisah Mata Uang BARONG Berwajah Candi Borobudur, Seni yang Tak Ternilai!
Kisah Mata Uang BARONG Berwajah Candi Borobudur, Seni yang Tak Ternilai!--
Namun, dalam pandangan sejarah, pemberian ini mungkin dianggap sebagai langkah penting menuju kerjasama dan pemeliharaan warisan budaya bersama.
Meskipun sejumlah artefak Borobudur telah meninggalkan tanah airnya, tindakan ini membuka pintu dialog antarnegara untuk memelihara kekayaan budaya bersama.
Borobudur, yang ditinggalkan pada abad ke-10 ketika pusat Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur oleh Pu Sindok, akhirnya memperoleh pengakuan dunia pada tahun 1814.
Gubernur Jenderal Inggris di Jawa, Sir Thomas Stamford Raffles, menemukannya dan membuka tabir keagungan dan keindahan sejarah Indonesia.
BACA JUGA:Ngeri Rahasia Naga Sungai Musi Terungkap! Ikan Tapa Tembago, Penjaga Mistis Sumatra Selatan
Penemuan ini menjadi titik balik dalam eksplorasi dan pemahaman terhadap warisan budaya Indonesia, membawa Borobudur ke peringkat dunia sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1991.
Sejak saat itu, Borobudur menjadi magnet bagi wisatawan dan peneliti dari seluruh dunia.
Upaya pelestarian dan pemeliharaan terus dilakukan oleh pihak berwenang Indonesia, dengan dukungan organisasi internasional.
Pemugaran monumental pada tahun 1975 menjadi bukti komitmen nyata dalam menjaga kelestarian candi ini agar tetap menyinari masa kini dan masa depan.
Mata uang BARONG, yang dikeluarkan selama proses pemugaran, bukan hanya menjadi artefak bersejarah namun juga melambangkan keberlanjutan warisan budaya.
Para kolektor yang menghargai nilai seni dan sejarah menjadi bagian dari cerita ini, menjadikan setiap lembar mata uang sebagai potongan kisah keajaiban Borobudur.
Dengan melibatkan negara lain, seperti Thailand, dalam menjaga warisan budaya, Borobudur menciptakan jaringan kerjasama internasional yang lebih luas.
Artefak Borobudur yang berada di Museum Nasional Bangkok menjadi saksi bisu dari hubungan kultural antarnegara dan upaya bersama dalam melestarikan sejarah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: