Kayu Manis dan Ginjal: Harapan Baru dari Dapur Nusantara

Kayu Manis dan Ginjal: Harapan Baru dari Dapur Nusantara

Kayu Manis dan Ginjal: Harapan Baru dari Dapur Nusantara-google : dok net-

Selain itu, sifat antimikroba cinnamaldehyde mampu melawan bakteri E. coli dan jamur Candida albicans.

“Di era resistansi antibiotik, temuan ini membuka peluang formulasi antiseptik alami berbasis kayu manis,” ujar dr. Maya.

Cara Aman Mengonsumsi

Meski tergolong bahan alami, konsumen perlu memperhatikan dosis.

Lembaga Pengawas Obat Jerman (BfArM) merekomendasikan batas harian kumarin—komponen hepatotoksik dalam Cinnamomum cassia—sebatas 0,1 mg per kg berat badan.

BACA JUGA:Karbohidrat Berkualitas Tinggi: 'Rahasia' Awet Muda Menurut Riset Terbaru

BACA JUGA:Teknologi GAMA-RainFilter Bawa Revolusi Air Bersih di Girimulyo: Edukasi PHBS, Warga Merdeka dari Kekeringan

Artinya, individu 60 kg sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari dua batang kayu manis cassia per hari.

Alternatifnya, pilih varietas C. verum (kayu manis Ceylon) yang kandungan kumarinnya jauh lebih rendah.

Bagi penderita diabetes yang sudah menjalani terapi insulin atau obat hipoglikemik oral, penambahan suplemen kayu manis perlu dikonsultasikan ke dokter untuk mencegah hipoglikemia.

“Prinsipnya, rempah adalah pendukung, bukan pengganti obat,” tegas dr. Maya.

Inspirasi di Dapur

Mengintegrasikan kayu manis ke dalam pola makan ternyata mudah. Taburkan bubuk kayu manis pada oatmeal, smoothie, atau kopi hitam tanpa gula.

BACA JUGA:Tidur Berkualitas, Kunci Anak Tumbuh Cerdas dan Stabil secara Emosional

BACA JUGA:Makan Telur Setiap Hari: Superfood Murah yang Bikin Sehat dari Kepala hingga Ujung Kaki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: