Bahaya Kerusakan Sendi dan Penurunan Kepadatan Tulang: Ancaman Serius di Usia Lanjut

Bahaya Kerusakan Sendi dan Penurunan Kepadatan Tulang: Ancaman Serius di Usia Lanjut-google : dok net-
Estrogen yang rendah menyebabkan penurunan fleksibilitas sendi serta mempercepat degenerasi tulang rawan, yang akhirnya menimbulkan ketidaknyamanan saat bergerak.
Selain itu, gaya hidup yang kurang aktif juga menjadi faktor risiko utama dalam mempercepat kerusakan sendi.
Kebiasaan duduk terlalu lama tanpa disertai aktivitas fisik dapat melemahkan otot yang menopang sendi, sehingga meningkatkan beban yang diterima oleh sendi.
Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk tetap bergerak dan menjaga kebugaran fisik.
Penurunan Kepadatan Tulang dan Risiko Osteoporosis
BACA JUGA:Tomat: Buah Sehat yang Bisa Memicu GERD jika Dikonsumsi Berlebihan
BACA JUGA:Nanas dan Limau Gedang: Segar tapi Berisiko bagi Pengidap GERD
Selain masalah sendi, kepadatan tulang juga cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Tulang yang kehilangan kepadatannya akan menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap patah tulang. Osteoporosis adalah kondisi yang sering menyerang lansia, terutama wanita pascamenopause.
Penyebab utamanya adalah berkurangnya kadar estrogen yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan pembentukan dan penguraian tulang.
Menurut World Health Organization (WHO), osteoporosis menjadi penyebab utama patah tulang pada orang lanjut usia, terutama di bagian pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang.
Patah tulang akibat osteoporosis tidak hanya menyebabkan nyeri berkepanjangan tetapi juga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.
BACA JUGA:Jeruk dan Lemon: Buah Asam yang Wajib Dihindari Pengidap GERD
BACA JUGA:Mengapa Buah Bisa Memicu GERD? Kenali Penyebabnya
Dalam banyak kasus, lansia yang mengalami patah tulang akibat osteoporosis membutuhkan perawatan medis jangka panjang dan bahkan berisiko mengalami kecacatan permanen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: