Perbandingan Penghasilan Guru Serdik Pakai Sistem TPG vs Single Salary, Simulasi Gaji Bikin Melongo
Perbandingan gaji Guru Bersertifikat 2025 vs Skema Single Salary 2026, Ini Perbandingan Penghasilan yang Perlu Diketahui-Foto: IST-
Tunjangan profesi bagi kelompok ini berkisar Rp2 juta per bulan, di luar gaji pokok yang umumnya berada pada rentang Rp1,5 juta hingga Rp3 juta.
Dengan demikian, total pendapatan guru non-ASN Serdik berada di kisaran Rp2,5 juta hingga Rp4 juta per bulan.
Dari sisi mekanisme pencairan, TPG guru ASN dibayarkan setiap bulan, sedangkan untuk guru non-ASN umumnya dicairkan secara triwulanan.
Pencairan tetap mensyaratkan beban mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu serta validitas data pada sistem Dapodik.
BACA JUGA:PNS vs PPPK: Siapa yang Kantongi Gaji Bersih Lebih Besar Jika Single Salary Terwujud 2026
BACA JUGA:Gaji Pokok Bisa Lebih Besar, PPPK Jadi Primadona ASN 2025 Jika Single Salary Terwujud
Gambaran Skema Single Salary Guru ASN Mulai 2026
Dalam sistem Single Salary yang direncanakan berlaku mulai 2026, penghasilan guru ASN akan disatukan dalam satu komponen gaji tanpa TPG terpisah.
Besaran gaji ditentukan berdasarkan jabatan fungsional, jenjang karier, dan capaian kinerja.
Untuk guru Serdik ASN pada level menengah, seperti jabatan fungsional setara JF-13, penghasilan bulanan diproyeksikan berada pada kisaran Rp10 juta hingga Rp11 juta, bahkan dalam beberapa simulasi dapat mencapai Rp16,7 juta.
Angka tersebut sudah mencakup komponen kinerja sekitar 5 persen.
Secara umum, skema Single Salary membuka rentang penghasilan guru ASN dari sekitar Rp3 juta hingga lebih dari Rp20 juta per bulan, tergantung posisi dan prestasi kerja.
Berbeda dengan ASN, guru non-ASN tidak termasuk dalam skema ini dan tetap menerima TPG sebesar Rp2 juta sesuai ketentuan yang berlaku.
BACA JUGA:Penghasilan Bersih Guru Serdik Jika Era Single Salary Terwujud
BACA JUGA:Inilah Perbedaan Gaji Guru Serdik PNS dan PPPK Jika Skema Single Salary Bagi ASN Diterapkan
Perbandingan Sistem TPG dan Single Salary
Jika dibandingkan secara langsung, sistem TPG saat ini memberikan tambahan signifikan terhadap gaji pokok, namun bersifat terpisah dan berpotensi mengalami keterlambatan pencairan. Sebaliknya, Single Salary menawarkan penghasilan yang lebih konsisten, prediktif, dan terintegrasi, karena seluruh komponen digabung dalam satu gaji bulanan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: